Kamis, 2 Oktober 2025
Deutsche Welle

Salah Ucap Joe Biden Timbulkan Kekhawatiran di Cina dan Asia

Presiden Joe Biden menegaskan komitmen melindungi Taiwan jika Cina menyerang. Sikapnya melanggar doktrin ambiguitas strategis milik…

Bonnie Glaser, Direktur Program Asia di Dana Marshall Jerman Amerika Serikat, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Tsai berusaha untuk mempertahankan status quo di Selat Taiwan dan tidak bersalah atas provokasi tertentu. Namun, kata Glaser, pemerintah Cina prihatin dengan penguatan hubungan pertahanan antara Taiwan dan Amerika Serikat, di antara isu-isu lainnya.

Angka-angka mengkonfirmasi bahwa hubungan AS-Taiwan semakin dekat. "Pada tahun fiskal 2016 hingga 2020, AS menjual senjata senilai sekitar $16,7 miliar ke Taiwan,” Overhaus, dari SWP, menulis di Die Welt. "Pada tahun fiskal 2020, Taiwan adalah pelanggan terbesar senjata AS, dengan $11,8 miliar."

Overhaus juga telah mendeteksi tekanan yang meningkat dari Kongres untuk tidak lagi membatasi pemerintah AS dalam penjualan senjata, yang secara eksplisit berkomitmen untuk membela Taiwan dan menghalangi Beijing. Meskipun pembantu utama Biden telah menolak perubahan kebijakan seperti itu, Overhaus menulis, Washington "perlahan menyesuaikan" arahnya.

Tanda-tandanya, tulisnya, termasuk kehadiran pasukan khusus AS di Taiwan dan "laporan yang meningkat tentang kunjungan tingkat tinggi ke Taiwan dari Departemen Luar Negeri dan Pertahanan AS."

Reuters melaporkan bahwa Glaser menyebut pernyataan Biden baru-baru ini sebagai "kekeliruan" dan mengatakan "benar-benar salah" bagi Biden untuk mengatakan AS memiliki komitmen untuk membela Taiwan. (ha/rzn)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved