Warga Singapura serbu situs Singapore Airlines hingga sempat ‘down’, tapi tidak bisa ke Indonesia
Mulai 19 Oktober, penduduk Singapura bisa bebas bepergian ke 10 negara tanpa harus menjalani karantina dan dengan jumlah tes PCR yang lebih
Kebijakan yang berubah-ubah mendorong sejumlah warganet untuk membuat meme di internet.
https://twitter.com/SGAG_SG/status/1435077590390173697?s=20
Singapura membentang sejauh 50km dari timur ke barat dan bagi beberapa orang, kurangnya opsi perjalanan domestik menjadi serbasalah.
"Pandemi membuat saya benar-benar menghargai apa yang kami miliki di Singapura," kata Kristel Quek, salah satu pendiri start-up mata uang kripto.
"Ada pepohonan rindang dan setiap akhir pekan saya mencoba sesuatu yang baru. Tapi saya sedikit kesal melihat di internet teman-teman di Inggris, Italia, dan Spanyol bisa berlibur musim panas, sedangkan saya terjebak di sini," paparnya.

'Menindas orang-orang'
Banyak warga asing memilih bermukim di Singapura karena menyangka ada berbagai kesempatan untuk bepergian di kawasan Asia Tenggara. Karena itu, tak sedikit yang frustrasi dengan pengendalian perbatasan yang membatasi perjalanan ke luar negeri.
Sejatinya warga dan penduduk tetap Singapura bisa saja pergi ke luar negeri dan kembali ke Singapura, tapi harus menjalani karantina selama dua pekan. Hal itu membuat banyak yang tidak ingin ke luar negeri sama sekali.
Kemudian ada pula warga asing yang tidak punya pilihan untuk ke luar negeri. Mereka terpaksa mengajukan izin masuk kembali, tapi kebanyakan ditolak. Alhasil, penduduk bukan warga negara dan bukan penduduk terjebak di dalam Singapura.
"Saya merasa cara pemerintah mengelola [aturan terkait Covid] sangat menindas orang-orang," kata Christophe Blanc, seorang instruktur gym asal Prancis yang bekerja di Singapura. "Mereka berpikir secara kolektif bukan individual. Cara itu tidak jelek atau baik, tapi bagi saya itu sangat membuat frustrasi dan menyesakkan."

Lalu, apakah warga Singapura sepakat bahwa tata kelola untuk mencegah penularan Covid tidak adil?
"Saya tidak yakin apakah ada perbedaannya. Ya, izin masuk kembali memang membuat penduduk luar merasa terasing. Namun aturan pusat jajanan yang tidak memperbolehkan orang yang belum divaksinasi, tidak demikian," kata Quek.
Baca juga:
Baru-baru ini Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyatakan bahwa "kita harus terus maju dengan strategi 'Hidup dengan Covid-19'"
"Langkah-langkah apa yang harus kita ambil selanjutnya? Pertama-tama, dan paling mendasar, kita perlu memutakhirkan pola pikir kita. Kita harus menghargai Covid-19, tapi kita tidak boleh lumpuh oleh rasa takut."