Senin, 6 Oktober 2025

Inilah Latar Belakang Perkawinan Puteri Mako Keponakan Kaisar Jepang yang Seolah Terburu-buru

Perkawinan Puteri Mako dan Kei Komuro seolah terburu-buru di Jepang. Komuro datang dari Amerika Serikat ke Jepang akhir September, dan mencatatkan men

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto Yomiuri
Putera Mahkota Akishinomiya dan puterinya, Mako saat berjalan-jalan ke Hongaria 20 Agustus 2017 

Namun, Badan Rumah Tangga Kekaisaran menunjukkan kepada universitas bahwa mereka "belum secara resmi bertunangan" dan akhirnya telah dihapus pihak Universitas Fordham.

Seorang pejabat dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran  berkata, "Poin ini dibuat atas arahan  Akashinomiya. Saya khawatir itu akan berpengaruh kepada Puteri Mako pula."

Namun, ternyata perasaan Mako tidak goyah untuk tetap menikahi Komuro.

Dari akhir 2019 hingga Januari  2020   Mako mengundang beberapa anggota Badan Rumah Tangga Kekaisaran,  secara bergantian, dan meminta pendapat mereka dengan menunjukkan kertas.

Di kertas itu tertulis beberapa poin. Pertama mengenai niat untuk menikahi  Komuro tetap sama. Kedua,  uang lump sum yang dibayarkan saat meninggalkan keluarga kekaisaran tidak mau diterima. Ketiga,  ritual yang berhubungan dengan pernikahan tidak dilakukan.

"Mako dalam nada yang kuat dan telah diberitahu berkali-kali bahwa dia ingin menikah, bahkan jika  memiliki bentuk yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Kemudian para anggota badan rumah tangga kekaisaran mengkomunikasikan kepada Puteri Mako mengenai pentingnya berdiskusi dengan orang tua nya.

Sekitar waktu ini, hubungan antara ayah dan anak perempuan berubah.

Pada bulan Januari 2020,  Akashinomiya mengunjungi Museum  Universitas Tokyo (Tokyo) tempat Mako bekerja. Mereka banyak berdiskusi tentang pernikahan.

Kemudian, pada bulan November 2020 ketika Mako mengumumkan dalam sebuah dokumen bahwa "pernikahan adalah pilihan yang diperlukan untuk hidup sambil melindungi hati mereka dengan hati-hati," kata Akashinomiya menanggapi, "Kami menerima pernikahan mereka."

"Kepada Putri tercinta Akashinomiya-sama, kami menyatakan ingin melakukan upacara dengan benar," kata seorang eksekutif Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

Namun, ketika dokumen penjelasan masalah keuangan  dirilis oleh Komuro  pada bulan April 2021, tampak Akashinomiya kecewa karena ia tidak dapat memperoleh pengertian dari orang-orang.

Semangat Puteri Mako terpojok oleh kritik dan fitnah atas pernikahan. "Aku tidak tahan dengan situasi ini lebih lama lagi," ungkap Putri Mako saat itu.

Akibatnya Akashinomiya menerima perasaan sedih putrinya ini dan akhirnya mengijinkan mereka  untuk menikah pada bulan Oktober 2021.

Pernikahan ini dalam bentuk tanpa ritual dan tanpa pembayaran sekaligus. Seorang eksekutif Badan Rumah Tangga Kekaisaran berkata, "Ini adalah hasil dari  Akishino dan Puteri Mako yang saling mendekati sambil mempertahankan keyakinan mereka."

Pernikahan Mako, yang tidak biasa, berdampak besar pada masyarakat di Jepang. Tidak sedikit masyarakat mempertanyakan masa depan mereka dan keluarga kekaisaran Jepang saat ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved