Pasutri di Tiongkok Temukan Tengkorak Putranya di Septic Tank, Ungkap Kasus Pembunuhan 19 Tahun Lalu
Diduga putra pasangan suami istri itu tewas di tangan istrinya lalu dimasukkan ke dalam septic tank
Lo dan istrinya melihat bahwa perjodohan itu membawa terlalu banyak penderitaan bagi Trieu dan putra bungsunya, jadi mereka setuju untuk bercerai.
Trieu kemudian pergi dan mengembalikan rumah kepada Lo dan istrinya.
Lo dan istrinya kembali untuk tinggal di rumah putra bungsu mereka, siang dan malam menantikan kepulangan putranya.
Selama 19 tahun, Lo dan istrinya hidup dalam kesengsaraan setiap hari.
Mereka bertanya-tanya mengapa putra bungsu mereka tidak pernah kembali, dia juga tidak mengirim surat atau menelepon.
Suatu hari, dia dan istrinya berencana untuk memperbaiki septic tank tua di belakang rumah.
Selama proses penggalian, Lo kaget saat dia menggali tulang yang rapuh.
Semakin dalam dia menggali, semakin banyak tulang yang dia temukan.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi.
Hasil tes DNA menunjukkan bahwa kerangka yang digali Lo adalah milik putra bungsu pasangan tersebut.
Mendengar kabar tersebut, pasangan suami istri ini sama-sama terkejut dan merasakan sakit yang mendalam.

Mereka menangis tanpa henti, tak percaya bahwa putra yang mereka nantikan selama hampir 20 tahun ternyata sudah meninggal dunia.
Polisi menentukan bahwa Trieu kemungkinan besar adalah pembunuh putra bungsu Lo sehingga mereka membawanya ke kantor untuk interogasi.
Bekerja dengan polisi, Trieu mengaku tidak sengaja membunuh suaminya selama bertengkar.
Setelah melakukan kejahatan, dia menyeret tubuh suaminya ke belakang kebun, menguburnya di septic tank untuk menutupi kejahatan.
Setelah itu dia berbohong kepada Tuan dan Nyonya Lo bahwa anaknya sedang pergi untuk urusan bisnis. (yui/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 19 Tahun Tunggu Putranya Pulang, Pasutri Ini Menangis Temukan Tengkorak Anaknya di Septic Tank