Paspor Tak Valid, Transgender Malaysia Nur Sajat Ditahan di Thailand, Polisi Cari Cara Memulangkan
Seorang transgender sekaligus pebisnis asal Malaysia, Nur Sajat (36), ditahan beberapa waktu lalu oleh pihak imigrasi Thailand.
Pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada 23 Februari setelah pengusaha kosmetik itu tidak hadir atas kasus yang disebutkan.
Sejak itu, Nur Sajat diyakini telah melarikan diri dari Malaysia dan bersembunyi.

Pada bulan April, inspektur jenderal polisi saat itu Tan Sri Abdul Hamid Bador mendesak Nur Sajat untuk keluar dari persembunyiannya.
Abdul Hamid mengatakan keputusannya untuk melarikan diri dari Malaysia "aneh" karena dia tidak menghadapi tuntutan serius.
Ia mengatakan polisi sebelumnya berhasil menemukan Nur Sajat.
Tetapi mereka tidak dapat menangkapnya karena berbagai tantangan seperti adanya lorong tersembunyi yang melintasi perbatasan negara.
Kasus Lainnya, Seputar Penipuan Identitas
Pada bulan Juni, polisi juga mencari Nur Sajat sehubungan dengan penyelidikan penipuan yang melibatkan rincian MyKad.
Ia diharuskan menghadiri persidangan di pengadilan Ampang Jaya pada 14 Juli.
"Kasus ini sedang diselidiki oleh Departemen Reserse Kriminal Komersial Ampang Jaya berdasarkan Pasal 420 KUHP," kata polisi dalam sebuah pernyataan saat itu.
"Nur Sajat sedang dicari sebagai saksi dalam kasus ini."
Kata Aktivis
Dilansir The Striats Times, Thilaga Sulathireh, salah satu pendiri kelompok aktivis transgender Malaysia Justice for Sisters memberikan komentarnya terhadap kasus Nur Sajat.
Ia mengatakan penganiayaan terus-menerus terhadap Nur Sajat mewakili iklim penindasan terhadap orang-orang LGBT di Malaysia.
"Polisi harus segera menghentikan semua penyelidikan dan pelecehan terhadap Sajat," katanya kepada AFP.
Semakin banyak kasus yang dibawa ke bawah hukum Islam yang ketat terhadap komunitas LGBT di Malaysia telah memicu kekhawatiran, termasuk pencambukan dua wanita pada tahun 2018 setelah mereka dihukum karena berhubungan intim.
Sekitar 60 persen penduduk Malaysia adalah Muslim.
Negara ini juga merupakan rumah bagi etnis minoritas China dan India yang cukup besar.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)