Virus Corona
Korea Utara Tolak Tawaran Vaksin Sinovac, Sebut Sebaiknya Diberikan ke Negara yang Lebih Membutuhkan
Korea Utara menolak hampir 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, menyebut vaksin itu sebaiknya dikirim ke negara lain yang terkena dampak parah
Selain itu, Sinovac juga 100% mencegah terjadinya Covid-19 yang parah dan rawat inap pada populasi yang diteliti, untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
WHO menambahkan, hanya beberapa orang dewasa di atas usia 60 yang terdaftar dalam uji klinis, sehingga kemanjuran tidak dapat diperkirakan untuk kelompok usia tersebut.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, di Chili, Sinovac memiliki tingkat efikasi 65,9% terhadap Covid-19, efektif 87,5% mencegah rawat inap dan 86,3% efektif mencegah kematian.
Namun, hanya sedikit data tentang efektivitasnya terhadap varian Delta.
Sinopharm

WHO juga telah menyetujui vaksin Sinopharm, yang diproduksi oleh perusahaan milik negara.
Seperti Sinovac, Sinopharm adalah vaksin tidak aktif yang memicu produksi antibodi yang melawan virus corona.
Virus itu dibunuh sebelum disuntikkan ke tubuh orang, sehingga tidak bisa menularkan Covid-19.
Pada saat itu, WHO mengatakan: "Kemanjuran vaksin untuk penyakit simtomatik dan rawat inap diperkirakan 79%, dengan semua kelompok usia."
Sekali lagi WHO menyebut bahwa tidak cukup data pada kelompok usia di atas 60-an yang terdaftar dalam uji klinis.
Namun, vaksinasi untuk kelompok umur itu tetap direkomendasikan.
Negara-negara yang Gunakan Vaksin Sinovac dan Sinopharm
Lebih dari 80 negara menggunakan vaksin Covid-19 dari China ini, termasuk banyak negara di Asia, di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Namun, beberapa negara yang memilih vaksin dari China yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, masih saja mencatat lonjakan jumlah infeksi.
Misalnya, Chili memberlakukan kembali jam malam dan mengembalikan pembatasan bepergian sebagai tanggapan terhadap varian Delta, yang lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.