Kamis, 2 Oktober 2025
Deutsche Welle

Bagaimana Sebuah Bioskop di Cina Memutar Film untuk Tunanetra

Sebuah bioskop di Cina membantu penyandang tunanetra untuk bisa menikmati film. Metode yang digunakan pun cukup sederhana. Seperti…

Sebelum memutar "Jurassic Park”, misalnya, Wang membiarkan penonton memegang beberapa model dinosaurus.

"Saya menonton sebuah film setidaknya enam atau tujuh kali…dan menulis naskah rinci saya sendiri,” kata pengusaha yang kini jadi aktivis disabilitas itu.

Xin Mu telah memutar hampir 1.000 film selama 15 tahun terakhir dan sekarang bekerja sama dengan bioskop lebih besar untuk pemutaran film mereka. Pandemi juga telah mendorong timnya untuk membuat jasa streaming dengan rekaman narasi audio.

Kesempatan terbatas

Cina memiliki lebih dari 17 juta orang dengan gangguan penglihatan. Delapan juta di antaranya buta total, menurut Asosiasi Tunanetra Cina.

Dalam beberapa dekade terakhir, kota-kota di Cina telah membangun jalan untuk tunanetra, menambahkan huruf braille pada panel lift, dan memperbolehkan orang tunanetra mengikuti ujian untuk pekerjaan pemerintah dan perguruan tinggi.

"Tapi komunitas tunanetra tidak punya banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas kultur,” kata Dawning Leung, pendiri Asosiasi Deskripsi Audio di Hong Kong. Ia juga mengatakan bahwa kaum tunanetra terkucil dari bioskop, teater atau pameran seni lantaran tak ada kesadaran tentang perlunya narasi audio.

"Bahkan deskripsi audio di museum ditulis dengan mempertimbangkan orang yang dapat melihat. Mereka memberi tahu tentang sejarah sebuah benda atau di mana [benda itu] ditemukan, tapi jarang menggambarkan seperti apa rupanya,” tutur Dawning.

Selama bertahun-tahun para aktivis telah mendorong undang-undang yang meminta deskripsi audio untuk film, program televisi atau karya seni di Cina daratan, seperti yang ada di Hong Kong. Namun, kemajuannya tidak banyak.

Pemutaran film gratis dari Xin Mu menawarkan kesempatan langka bagi penonton tunanetra untuk menjadi bagian dari box office terbesar di dunia.

"Film membantu memperkaya hidup saya… mereka membantu saya memahami tantangan hidup,” kata Zhang. Film favoritnya adalah blockbuster Bollywood "Dangal”, tentang seorang ayah yang tegas melatih putrinya untuk mengatasi tabu sosial dan menjadi pegulat juara.

"Kadang-kadang saya berpikir, sama halnya seperti protagonis di film, saya dapat mengubah nasib saya dengan bekerja keras,” pungkasnya.

vv/hp (AFP)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved