Dukungan untuk Taliban Afganistan Meningkat di Pakistan
Abdul Rasheed, seorang warga Pakistan pendukung Taliban berusia 22 tahun, tewas di Afganistan awal bulan ini. Ratusan orang menghadiri…
"Banyak orang Pakistan melihat kelompok itu sebagai alternatif yang lebih baik untuk pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, terutama karena persepsi bahwa mereka akan melayani kepentingan Pakistan di Afganistan dengan lebih baik,” katanya. "Jadi, jika memang ada demonstrasi di Pakistan yang mengadvokasi kepentingan Taliban Afganistan, hal itu bukan sesuatu yang mengejutkan,” tambahnya.
‘Pemerintah melakukan pengawasan'
Lebih jauh, analis politik Rahimullah Yusufzai mengatakan kepada DW bahwa orang Pakistan tidak mungkin bergabung dengan pasukan Taliban Afganistan, setidaknya tidak dalam jumlah besar seperti yang mereka lakukan selama perang melawan Uni Soviet dari 1979-1989.
"Saat ini situasinya jauh berbeda karena pemerintah melakukan pengawasan dengan cermat. Mereka tidak akan membiarkan orang menyeberang ke Afganistan dan berperang untuk Taliban,” kata Yusufzai.
"Meski begitu, di daaerah terpencil dekat perbatasan Afganistan, orang-orang mungkin masih bisa pergi untuk berperang dan mengumpulkan sumbangan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa beberapa mahasiswa Afganistan yang belajar di seminari Pakistan mungkin akan mendukung Taliban dan pergi ke Afganistan.
"Mereka dapat melihat kemenangan Taliban dan situasinya menguntungkan bagi mereka,” tambahnya.
Sementara itu, seorang analis yang berbasis di Peshawar, Samina Afridi, meyakini bahwa dukungan untuk Taliban Afganistan telah berkurang.
"Memang ada banyak kantong-kantong dukungan untuk Taliban Afganistan di Waziristan Utara dan Selatan, tetapi kebanyakan warga di bagian lain provinsi Khyber Pakhtunkhwa justru menginginkan sekolah, rumah sakit, jalan dan infrastruktur, bukan militansi, baik dari Taliban Afganistan atau kelompok lain,” ujarnya kepada DW.
Sementara terkait para ulama yang diduga mulai merekrut atau mengumpulkan sumbangan, Afridi mengatakan bahwa tindakan seperti itu akan ditentang keras organisasi akar rumput anti-perang seperti Gerakan Pashtun Tahafuz.
gtp/ha
Laporan tambahan oleh S. Khan, koresponden DW di Islamabad.