POPULER Internasional: Malaysia Beralih Gunakan Vaksin Covid-19 Pfizer | Selebgram Tewas saat Selfie
Populer Internasional, di antaranya Malaysia akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac dari China dan menggantinya dengan Pfizer.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Malaysia akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac dari China dan menggantinya dengan Pfizer.
Sebanyak 50 warga negara Jepang yang meninggalkan Indonesia telah tiba di Bandara Narita.
Sementara itu, mantan presiden Amerika Serikat George W. Bush mengkritik keputusan penarikan tentara AS dan NATO dari Afghanistan
Di Hong Kong, seorang selebgram tewas tergelincir saat sedang berselfie.
1. Malaysia akan Berhenti Gunakan Sinovac, Beralih Gunakan Vaksin Covid-19 Pfizer
Malaysia akan berhenti menggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac dari China setelah stoknya habis.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan bahwa saat ini negara sudah memiliki cukup banyak vaksin jenis lain untuk melanjutkan program vaksinasi.
Dilansir Reuters, kini Malaysia akan menggunakan vaksin mRNA dari Pfizer-BioNTech.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba dalam konferensi pers bersama pejabat tinggi kementerian lain pada Kamis (15/7/2021).
Menurut pemerintah, saat ini Malaysia telah mengamankan sekitar 45 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Malaysia Capai Angka Tertinggi Tiga Hari Berturut-turut
Baca juga: Lee Chong Wei Akui Olimpiade Tokyo 2021 Berbeda, Pemain Malaysia Diminta Lakukan Hal Ini

Jumlah ini cukup untuk menginokulasi 70% populasi, dibandingkan dengan 16 juta dosis Sinovac.
"Sekitar setengah dari 16 juta (Sinovac) sudah didistribusikan, jadi sisanya akan digunakan untuk vaksin dosis kedua," kata Adham.
"Bagi yang belum divaksinasi, mereka akan menerima vaksin Pfizer," lanjutnya.
Menurut laporan Malay Mail, Menkes Adham mengatakan bahwa negara bagian Kelantan akan berhenti memasok vaksin Sinovac dan beralih ke Pfizer, sementara negara bagian lain akan menyusul.