Minggu, 5 Oktober 2025

Afghanistan: Mengapa penarikan pasukan Barat memicu kekhawatiran kembalinya al-Qaeda?

"Penarikan pasukan Barat membuat pengambilalihan oleh Taliban tak terelakkan dan memberi al-Qaeda kesempatan untuk membangun kembali jaringannya,

Namun, kekuatan itu sekarang akan segera berakhir.

'Ancaman terhadap Inggris akan tumbuh'

Taliban telah menegaskan pekan ini bahwa pasukan Barat yang tertinggal - bahkan yang menjaga bandara Kabul atau kedutaan besar AS - adalah sebuah pelanggaran atas kesepakatan Doha yang mengharuskan semua pasukan AS pulang sebelum 11 September.

Taliban telah bersumpah untuk menyerang pasukan yang tersisa itu.

Namun pekan ini Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, diperkirakan memimpin pertemuan rahasia Dewan Keamanan Nasional pemerintahnya untuk membahas bantuan militer apa yang harus ditinggalkan Inggris di Afghanistan.

Mantan kepala Dinas Intelijen Rahasia, Sir Alex Younger, mengatakan kepada Sky News bahwa "ancaman teror terhadap Inggris akan tumbuh jika Barat meninggalkan Afghanistan".

Tapi di sini dilemanya: Jika meninggalkan puluhan anggota pasukan khusus SAS atau lainnya di negara itu, tanpa perisai pelindung dari pangkalan militer AS dan dukungan udara, mereka berisiko diburu oleh Taliban yang bangkit kembali.

Tapi, jika menarik keluar semua, seperti yang diminta Taliban maka Barat tidak memiliki sarana untuk bereaksi cepat terhadap intelijen tentang aktivitas teroris di negara itu.

Hubungan Taliban-al-Qaeda?

Jadi apa sebenarnya hubungan antara Taliban dan al-Qaeda?

Apakah jika Taliban kembali berkuasa maka berarti al-Qaeda akan pula kembali, dengan semua basisnya, kamp pelatihan terornya dan eksperimen gas beracunnya yang mengerikan pada anjing?

Singkatnya, hal-hal dalam invasi yang dipimpin AS tahun 2001 dimaksudkan untuk ditutup selamanya.

Pertanyaan ini telah merongrong pikiran para pimpinan intelijen Barat selama bertahun-tahun. Setidaknya sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2008 dan tahun ini.

Penilaian rahasia pemerintah Inggris telah dibiarkan begitu saja di tempat umum, mengungkapkan kepada siapa saja yang ingin membacanya tentang betapa khawatirnya Inggris akan hubungan antara kedua kelompok tersebut.

Gohel, yang telah mempelajari kelompok ekstremis di wilayah itu selama bertahun-tahun, tidak meragukan hubungan kedua kelompok itu.

"Taliban tidak dapat dipisahkan dari al-Qaeda, dengan kewajiban budaya, keluarga, dan politik yang tidak dapat ditinggalkan sepenuhnya, bahkan kepemimpinannya tulus dalam upaya untuk melakukannya," kata Dr Gohel dari Asia Pacific Foundation.

Tanda-tanda firasat

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved