Afghanistan: Mengapa penarikan pasukan Barat memicu kekhawatiran kembalinya al-Qaeda?
"Penarikan pasukan Barat membuat pengambilalihan oleh Taliban tak terelakkan dan memberi al-Qaeda kesempatan untuk membangun kembali jaringannya,
Penarikan tergesa-gesa pasukan Barat yang tersisa dari Afghanistan bulan ini malah membuat pimpinan intelijen mereka khawatir.
Penarikan pasukan yang diputuskan Presiden Amerika Serikat Joe Biden itu ternyata memberi angin bagi gerilyawan Taliban.
Dalam beberapa hari terakhir, gerilyawan Taliban telah merebut satu demi satu distrik hingga menyerbu pangkalan-pangkalan pasukan pemerintah yang mengalami demoralisasi (sering menyerah atau melarikan diri).
Sekarang, kata pengamat, momok terorisme internasional muncul kembali.
"Penarikan Biden dari Afghanistan membuat pengambilalihan oleh Taliban tak terelakkan dan memberi al-Qaeda kesempatan untuk membangun kembali jaringannya, ke titik di mana ia bisa sekali lagi merencanakan serangan di seluruh dunia," Sajjan Gohel, analis keamanan dan terorisme, mengatakan kepada BBC.
Memperluas operasi
Pandangan itu tentu saja terkesan pesimistis. Walaupun demikian, terdapat dua hal yang pasti pascapenarikan pasukan.
Pertama, Taliban - kelompok Islam garis keras yang memerintah Afghanistan dari tahun 1996-2001 dengan tangan besi - akan kembali berkuasa dalam beberapa bentuk.
Untuk saat ini, mereka mengatakan tidak memiliki ambisi untuk merebut Ibu Kota Kabul secara paksa.
Tetapi di sebagian besar wilayah Afghanistan, Taliban sudah menjadi kekuatan dominan dan tidak pernah mundur untuk menjadikan negara itu Imarah Islam sesuai dengan pedoman ketat keyakinan mereka.
Kedua, al-Qaeda dan saingannya, Negara Islam di Provinsi Khurasan (IS-KP, atau ISIS), akan mencari keuntungan dari kepergian pasukan Barat untuk memperluas operasi mereka di Afghanistan.
Lebih lanjut tentang penarikan Afghanistan:
- Afghanistan di bawah bayang-bayang penguasaan Taliban, kejadian tahun 1989 bisa terulang
- AS angkat kaki diam-diam dari Pangkalan Udara Bagram, tinggalkan ribuan mobil
- Semua pasukan asing harus angkat kaki pada 11 September, kata Taliban
Al-Qaeda dan ISIS sudah berada di Afghanistan. Negara ini terlalu bergunung-gunung, dan medannya terlalu berat sehingga banyak tempat terpencil bagi kelompok-kelompok teror yang dilarang secara internasional ini untuk bersembunyi.
Namun hingga saat ini dinas intelijen pemerintah Afghanistan, NDS, yang bekerja sama dengan AS dan pasukan khusus lainnya mampu menanggulangi sebagian ancaman tersebut.

Serangan dan pemboman masih terjadi, tetapi dalam jumlah yang sedikit dan jarang didengar publik.
Informasi dari informan atau penyadapan telepon telah menghasilkan tindakan cepat dan efektif oleh pasukan khusus Afghanistan dan Barat.