Senin, 6 Oktober 2025

Presiden Toyota Jepang Minta Maaf terkait Kasus Pelecehan Kekuasaan terhadap Karyawannya

Seorang karyawan TMC pria berusia 28 tahun yang bekerja di departemen desain kendaraan Toyota Motor Corp bunuh diri setelah kembali dari cuti.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Kantor Toyota Motor Corporation di Tokyo dengan gedung warna merah bata. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toyota Motor Corporation (TMC) telah menyelesaikan kasus karyawan bunuh diri gara-gara pelecehan kekuasaan salah stau pimpinan TMC dengan pihak keluarga yang ditinggalkan.

Seorang karyawan TMC, menurut berita NHK Senin (7/6/2021), melakukan bunuh diri pada tahun 2017 dan Kantor Inspeksi Standar Dinas Tenaga Kerja Jepang mengenalinya sebagai kecelakaan terkait pekerjaan karena pelecehan kekuasaan dari bosnya.

Perusahaan membayar biaya penyelesaian dan menunjukkan tindakan keluarga yang ditinggalkan untuk mencegah terulangnya, dan dikatakan bahwa pemahaman kesepakatan telah diperoleh.

Pada tahun 2017, seorang karyawan TMC pria berusia 28 tahun yang bekerja di departemen desain kendaraan Toyota Motor Corp bunuh diri setelah kembali dari cuti.

Dan Kantor Inspeksi Standar Dinas Tenaga Kerja Jepang memutuskan bahwa itu disebabkan oleh pelecehan kekuasaan oleh bosnya.

Menurut Toyota, masalah itu diselesaikan dengan keluarga korban bunuh diri, pada bulan April 2021.

Presiden Akio Toyoda mengunjungi keluarga korban bunuh diri dan meminta maaf.

Kemudian Pusat konsultasi baru dibentuk sebagai tempat psikiater mengikuti karyawan yang sedang cuti.

Lalu memperkuat sistem meja konsultasi yang menerima laporan anonim tentang pelecehan, dan semacamnya.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta Juni 2021: Toyota Rush hingga Daihatsu Xenia

Toyoda menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kasus serupa dan mengatakan bahwa dia mendapatkan pemahaman dari keluarga korban.

Selain itu, meskipun jumlah uang dukanya tidak diungkapkan, itu berarti uang pelunasan juga telah dibayarkan.

"Kami ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kepada karyawan yang meninggal dan meminta maaf karena menyebabkan gejolak publik. Kami akan mengambil tindakan menyeluruh untuk mencegah terulangnya, sehingga hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Toyota.

Keluarga yang berduka dari karyawan yang meninggal berkomentar melalui pengacara, mengatakan bahwa pihak korban dapat menyelesaikan dengan perusahaan karena merasakan permintaan maaf yang tulus atas tanggapan tersebut.

"Bahkan jika saya mendapatkan sertifikasi kecelakaan industri dan menerima kompensasi dari perusahaan, putra saya tidak kembali."

"Putra penting saya telah menjadi seperti itu, dan itu masih membuat saya sakit. Memikirkan putra saya, saya merasa seperti aku ingin bertemu denganmu," ungkap pihak keluarga korban.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved