Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Singapura Telah Siapkan Skenario Terburuk jika Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemik

Pemerintah Singapura tengah mempersiapkan antisipasi jika pandemi Covid-19 berubah menjadi endemik.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah penumpang kereta api jarak jauh Fajar Utama YK yang merupakan arus balik Lebaran tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (21/5/2021). Berakhirnya masa larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah sejak Senin (17/5), Stasiun Pasar Senen mulai ramai didatangi para pemudik yang kembali ke Jakarta. Pantauan Tribunnews di lapangan, penumpang yang melakukan perjalanan maupun penumpang yang tiba di Stasiun Pasar Senen cenderung normal, tidak ada lonjakan. Tribunnews/Jeprima 

Namun, dia mencatat, langkah-langkah ketat saat ini berfungsi untuk membantu Singapura menekan penyebaran virus.

WHO Prediksi Pandemi Covid-19 akan Jadi Endemik

Dilansir Tribunnews, pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya sempat mengatakan, pandemi Covid-19 bisa menjadi endemik.

Menurut WHO, meski pandemi virus corona yang dihadapi saat ini sangat parah, fenomena ini belum tentu yang besar.

Oleh sebab itu, WHO mengingatkan agar dunia bisa belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

"Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan saat vaksin mulai diluncurkan," kata Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategi dan teknis WHO untuk bahaya infeksi pada akhir 2020 lalu.

Baca juga: Solusi Meningkatkan Produktifitas Perusahaan di Masa Pandemi

Penyakit endemik adalah penyakit yang selalu ada pada suatu daerah atau kelompok populasi tertentu.

Dia melanjutkan, saat ini dunia sangat berharap adanya herd immunity.

Entah bagaimana banyak yang percaya, jika banyak orang yang kebal terhadap virus maka angka penularan akan menurun.

Heymann yang juga seorang ahli epidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan, konsep herd immunity disalahpahami.

"Tampaknya takdir (virus corona) SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 akan menjadi endemik, seperti halnya 4 virus corona lain yang menginfeksi manusia."

"Virus akan terus bermutasi saat berkembang biak di sel manusia," imbuhnya, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Lebih Cepat Menular Lewat Udara, Vietnam Deteksi Mutasi Virus Covid-19

"Kita hidup dalam masyarakat global yang semakin kompleks. Ancaman ini akan terus berlanjut. Jika ada satu hal yang perlu kita pelajari dari pandemi ini, dengan semua tragedi dan kehilangan, kita perlu bertindak bersama. Kita perlu melakukan tindakan yang lebih baik setiap hari," tambahnya.

Kepala ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan menambahkan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak berarti menghentikan protokol kesehatan seperti jaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan di masa depan.

herd immunity mungkin tidak akan bisa tercapai karena antibodi dalam beberapa pasien Covid-19 yang sudah sembuh hanya bertahan selama beberapa minggu
herd immunity mungkin tidak akan bisa tercapai karena antibodi dalam beberapa pasien Covid-19 yang sudah sembuh hanya bertahan selama beberapa minggu (Freepik)

Swaminathan mengatakan, peran pertama dari vaksin adalah untuk mencegah penyakit simptomatik, penyakit parah, dan kematian.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved