Xiaomi Tak Lagi Masuk Daftar Hitam Pemerintah AS
Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) District of Columbia menetapkan Xiaomi, tidak memiliki keterkaitan dengan militer Tiongkok.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) District of Columbia menetapkan Xiaomi, tidak memiliki keterkaitan dengan militer Tiongkok.
Hasil ketetapan tersebut, membuat Departemen Pertahan AS mencabut segala pembatasan yang diterapkan kepada Xiaomi yang sebelumnya dicurigai memiliki afiliasi dengan militer Tiongkok.
Mengutip dari laman The Verge pada Jumat (28/5/2021), Xiaomi sempat masuk dalam daftar hitam perdagangan AS karena dianggap sebagai perusahaan yang terafiliasi militer di Tiongkok.
Baca juga: Bulan Depan, Huawei Resmi Berpisah dengan Android
Imbas dari keputusan AS yang membuat Xiaomi masuk dalam daftar hitam, dan membuat perusahaan tersebut mendapat larangan investasi dari investor dari AS untuk Xiaomi.
Saat ini Xiaomi pun ditetapkan tidak memiliki kaitan dengan militer Tiongkok oleh pengadilan dan perusahaan pun dapat kembali berinvestasi dari investor.
Dewan Direksi Xiaomi Corporation Lei Jun mengatakan, bahwa perusahaan sungguh sangat bersyukur terkait keputusan tersebut.
Baca juga: Sistem Operasi Harmony Milik Huawei Siap Meluncur Juni 2021
Ia juga menegaskan, bahwa Xiaomi merupakan perusahaan terbuka dan juga transparan diperdagangkan secara publik yang dikelola secara independen.
"Kami akan kembali menyediakan produk elektronik dan layanan, untuk para pengguna secara global agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas," ucap Lei.
Sebagai informasi, pada Januari 2021 Xiaomi masuk dalam daftar hitam atau blacklist pemerintah AS.
Departemen Pertahanan AS memasukkan Xiaomi ke daftar hitam lantaran dianggap sebagai perusahaan milik militer Tiongkok yang berhaluan komunis.
Laporan Reuters sebelumnya menyebut, ada 9 perusahaan Tiongkok lain yang masuk ke dalam blacklist pemerintah AS karena tudingan serupa
Dimasukkannya Xiaomi dan perusahaan-perusahaan Tiongkok lainnya ke dalam blacklist berarti pemerintah melarang adanya investasi dari investor AS ke perusahaan-perusahaan tersebut.
Bahkan, investor AS dipaksa melepaskan kepemilikan mereka di perusahaan Tiongkok ini, per 11 November 2021. Xiaomi pun melayangkan gugatan hukum terhadap Departemen Pertahanan AS.
Dalam gugatannya, Xiaomi meminta Departemen Pertahanan AS untuk menghapus namanya dari daftar hitam perusahaan-perusahan yang terkait dengan militer Tiongkok.