Kamis, 2 Oktober 2025

Uni Eropa Larang Maskapai Belarusia Lintasi Eropa Buntut Pengalihan Pesawat dan Penahanan Jurnalis

Uni Eropa memutuskan melarang maskapai penerbangan Belarusia untuk melintasi langit Eropa buntut pengalihan pesawat dan penangkapan seorang jurnalis

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Wojtek RADWANSKI / AFP
Warga Belarusia yang tinggal di Polandia memegang plakat bertuliskan 'Freedom to Roman Protasevich' selama demonstrasi di depan kantor Komisi Eropa di Warsawa pada 24 Mei 2021. Demonstran menuntut kebebasan bagi jurnalis dan aktivis oposisi Belarusia Roman Protasevich sehari setelah penerbangan Ryanair dari Athena ke Vilnius dialihkan saat berada di wilayah udara Belarusia. 

Sementara itu, Tadeusz Giczan - editor Nexta, outlet media yang digunakan Protasevich untuk bekerja - men-tweet bahwa agen dari layanan keamanan Belarusia KGB telah naik ke pesawat dan menjadi sumber ancaman bom itu sendiri.

Franak Viacorka, teman Protasevich, mengatakan kepada program Today BBC Radio 4 bahwa Protasevich sudah merasakan sesuatu yang aneh di bandara Athena karena ia melihat seseorang mengikutinya.

Beberapa penumpang menggambarkan melihat Protasevich tampak gugup saat insiden itu terjadi.
"Dia menolek ke orang-orang dan berkata ia akan menghadapi hukuman mati," kata Monika Simkiene kepada kantor berita AFP.

Penumpang lain mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Protasevich sempat membuka overhead loker setelah diberitahu tentang pengalihan tersebut.

Protasevich mengeluarkan laptop dan telepon dan memberikannya kepada seorang teman wanita.

Viacorka mengatakan wanita itu, yang merupakan pacar Protasevich dan ditangkap bersamanya, tidak terlibat sama sekali dalam apa pun.

Tetapi otoritas Rusia tetap mengejarnya karena dia adalah orang yang dekat dengan Protasevich.

Wanita itu diidentifikasi bernama Sofia Sapega, warga negara Rusia.

"Ini adalah kasus pembajakan yang disponsori negara," kata kepala eksekutif Ryanair Michael O'Leary kepada radio Irish Newstalk, Senin (24/5/2021).

"Tampaknya pihak berwenang bermaksud untuk memecat seorang jurnalis dan teman seperjalanannya ... kami yakin ada beberapa agen KGB yang diturunkan di bandara juga," kata O'Leary.

Mengapa Roman Protasevich menjadi target?

Roman Protasevich adalah mantan editor Nexta, media dengan saluran Telegram.

Ia meninggalkan Belarusia pada 2019 untuk hidup di pengasingan di Lituania.

Dari sana ia meliput peristiwa pemilihan presiden 2020, setelah itu didakwa melakukan terorisme dan menghasut kerusuhan.

Nexta memainkan peran kunci bagi oposisi selama pemungutan suara, yang dimenangkan oleh Lukashenko dan dianggap dicurangi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved