Sabtu, 4 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Lewat Telepon, Joe Biden Dukung PM Israel Lakukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Melalui sambungan telepon, Presiden AS Joe Biden dukung PM Israel lanjutkan gencatan senjata di jalur Gaza.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang panduan CDC terbaru tentang masker untuk orang-orang yang telah divaksinasi penuh selama acara di depan Gedung Putih 27 April 2021, di Washington, DC. 

Pakar Nilai Israel Hanya Mengenal Bahasa Kekerasan

Sebelumnya diberitakan, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Prof Salim Haji Said, ikut menanggapi pertempuran antara Israel dan Palestina yang terjadi dalam sepekan terakhir ini.

Prof Salim yang juga seorang pengamat militer ini mengaku tidak kaget lagi jika Israel kembali menyerang Palestina.

Sebab, menurutnya, Israel hanya mengenal bahasa kekerasan.

Baca juga: Tak Peduli Desakan untuk Akhiri Konflik, PM Israel Justru Berjanji Lanjutkan Serangan ke Jalur Gaza

Untuk itu, segala macam diplomasi yang dicoba selama puluhan tahun tak kunjung membuahkan hasil.

"Israel itu bahasa yang dia kenal hanya satu, bahasa kekerasan. Segala macam diplomasi sudah diadakan sejak puluhan tahun lalu."

"Tapi Israel tidak pernah memperhatikan karena dia itu kuat maka tidak ada yang mengancam dia," kata Prof Salim, dalam tayangan Youtube tvOne, Senin (17/5/2021).

Prof Salim Said analisa soal sosok yang mendorong Jokowi agar jadi Presiden
Prof Salim Said analisa soal sosok yang mendorong Jokowi agar jadi Presiden (Youtube channel Indonesia Lawyers Club)

Prof Salim juga menjelaskan, Israel selalu mendapat dukungan dari Internasional, terlebih dari negera adidaya, Amerika Serikat.

Untuk itu, Israel menjadi kuat dan tidak kekurangan alat atau senjata untuk melakukan serangan.

"Dia kuat dan dapat dukungan internasional, senjatanya tidak kurang," kata ilmuwan politik ini.

Lantaran hanya mengenal kekerasaan, Prof Salim tak heran saat Israel tidak peduli dari dampak serangannya kepada Palestina.

Dampak kekerasan tersebut, lanjut Prof Salim, tidak akan menjadi penghalang untuk menyudahi konflik.

Terlebih, Israel memiliki sebuah trauma masa lalu akibat kejahatan genosida selama perang dunia kedua.

"Israel tidak peduli, soal moral tidak penting, juga harus kita mengerti Israel adalah negara yang punya trauma perlakuan Yahudi di jaman perang dunia kedua yang dilakukan oleh Hitler."

"Oleh sebab itu dia hancurkan potensi lawannya, karena tidak mau lagi kejadian teraniaya di bawah Nazi."

"Begitulah cara berpikirnya, jadi saya tidak terkejut apa yang dia lakukan itu (menyerang Palestina)," ungkap Prof Salim.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved