Sabtu, 4 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Imbas Serangan Israel, Pembangunan Masjid Rancangan Ridwan Kamil di Jalur Gaza Dihentikan

Emil pun mendoakan penyerangan Israel di Palestina segera berhenti seiring dengan desakan negara-negara dan dukungan masif bagi kemerdekaan Palestina

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com
Rancangan Masjid Syaikh Ajlin di Gaza, Palestina. Pembangunan masjid yang dirancang khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bagi warga Gaza itu terpaksa dihentikan sementara karena invasi Israel. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pembangunan Masjid Syaikh Ajlin, yang dirancang khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bagi warga Gaza, terpaksa dihentikan sementara menyusul serangan Israel.

"Sampai kapan pun, khususnya saya pribadi, mendoakan dan membela Palestina.

Bahkan saya mendesain masjid yang saya doakan mudah-mudahan segera selesai, sementara berhenti dulu karena situasinya, dan mudah-mudahan bisa dilanjutkan," kata Emil di Gedung Sate, Senin (17/5/2021).

Emil pun mendoakan penyerangan Israel di Palestina tersebut segera berhenti seiring dengan desakan negara-negara dan dukungan masif bagi kemerdekaan Palestina.

"Kita minimal mendoakan, dan kalau ada keluangan kita bisa melakukan donasi lewat pintu-pintu online.

Walaupun bukan kapasitasnya, kami berharap negara-negara di PBB itu melakukan tindakan yang nyata karena korban terus berjatuhan dan agresi ini segera dihentikan melalui tekanan dari negara maju," kata Emil.

Baca juga: Ini Pengaturan Kriteria Zona Hijau hingga Zona Merah PPKM Mikro Usai Lebaran

Jika PBB kurang melakukan tekanan kepada Israel, katanya, bisa saja penyerangan ini akan berjilid-jilid.

Sesuai dengan ungkapan Presiden Soekarno, katanya, Indonesia akan selalu bersama Palestina.

"Jadi, saya kira sikap kita jelas.

Dari zaman Bung Karno sampai sekarang, Indonesia, khususnya warga Jabar, selalu bersama-sama rakyat Palestina," katanya.

Pembangunan kembali Masjid Syaikh Ajlin di Gaza sempat menjadi momentum yang sangat emosional bagi Emil.

Masjid ini dihancurkan Israel pada 2014, menyisakan puing-puing.

Emil kemudian merancang kembali masjid itu dan mewujudkan pembangunannya melalui donasi masyarakat Indonesia.

Kegiatan seremoni peletakan batu pertama Masjid Syaikh Ajlin pun dilakukan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Pengadilan PBB Didesak Selidiki Serangan Israel pada Kantor Berita di Gaza

Acara ini terhubung melalui siaran langsung secara digital dengan lokasi pembangunan masjid di Kampung Syaikh Ajlin di pinggir pantai Gaza.

Saat itu, dalam bahasa Inggris dan didengar langsung oleh masyarakat di Indonesia dan Palestina, sambutan Ridwan Kamil sempat terhenti sejenak beberapa kali.

Berkali-kali Emil berusaha menahan rasa haru, sedih, dan rasa semangat untuk melanjutkan pidato sambutannya.

Ia berkali-kali menghela napas saat menyampaikan semangatnya membantu rakyat Palestina untuk membangun kembali masjid-masjid yang telah dihancurkan Israel.

"Hari ini kita menjadi saksi pembangunan kembali Masjid Syaikh Ajlin yang pada 2014 dihancurkan oleh Israel."

Tapi dengan semangat kita, dengan jihad kita, jika seseorang, jika seseorang menghancurkan satu masjid, kita akan membangun 1.000 masjid lagi," katanya dengan suara yang bergetar.

Emil mengatakan, masyarakat Indonesia harus bersyukur bisa dengan aman mendirikan masjid dan beribadah dengan aman di Indonesia.

Mendirikan masjid dan beribadah di Palestina memutuhkan perjuangan yang sampai mempertaruhkan nyawa.

Emil berharap, jika pembangunannya selesai nanti, masjid ini dapat dimanfaatkan oleh warga Gaza.

"Menjadi tempat ibadah, tempat mujahidin Palestina, melahirkan ribuan hafiz Alquran, jadi pusat peradaban Gaza," katanya.

Emil kemudian menutup pidatonya dengan membacakan penggalan Surat Ali Imran ayat 159.

"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Faidza ‘azamta. Faidza 'azamta fatawakkal ‘alallah. Dengan mengucap bismillah, dengan ini pembangunan kembali Masjid Syaikh 'Azlin secara resmi dimulai," kata Emil seraya mengucapkan takbir.

Ditemui setelah acara, ketika itu, Emil mengatakan bahwa perjalanan perancangan masjid di Gaza ini memang emosional.

Masyarakat di Gaza, ujarnya, menghadapi masalah yang jauh lebih rumit dibandingkan di Indonesia saat akan mendirikan masjid.

"Kalau saya mendesain masjid di Indonesia, problemnya sedikit, tidak terlalu masalah. Tapi di Gaza luar biasa, makanya panjang."

"Tapi saya punya kesaksian, barang siapa memulai membangun masjid, saya tidak pernah melihat ada masjid yang tidak selesai, mau cepat lambat insyaallah selesai," katanya.

Emil juga mengatakan, tak bisa membentung emosinya membayangkan warga Gaza yang salat dalam kondisi yang tidak kondusif, tempat seadanya, selama bertahun-tahun, karena masjidnya hancur.

"Jadi emosional karena situasinya sulit. Bisa membayangkan bertahun-tahun tidak salat di masjid karena tidak ada tempat."

"Jadi sebelum saya desain, salatnya di tenda kawinan saking daruratnya. Kena hujan, kena angin, tapi mereka tetap salat berjamaah."

"Mudah-mudahan peristiwa bersejarah ini menguatkan kebaikan kita tak ada batas politik," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pembangunan Masjid Rancangan Ridwan Kamil di Jalur Gaza Terhenti karena Serangan Israel

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved