Israel Serang Jalur Gaza
Israel Bunuh Sejumlah Tokoh Militer Senior Hamas dan Hancurkan 3 Menara di Jalur Gaza
Serangan udara Israel dikabarkan membunuh sejumlah tokoh militer senior Hamas dan mengancurkan tiga menara di Jalur Gaza.
Permusuhan berkobar setelah Hamas mengeluarkan ultimatum pada Senin menuntut agar Israel menarik pasukan keamanannya dari kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem setelah tindakan keras terhadap warga Palestina.
Senin menandai hari ketiga berturut-turut bahwa polisi Israel telah menyerbu situs tersuci ketiga Islam, melukai ratusan orang dengan menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut dan gas air mata ke arah jamaah Palestina di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
Peningkatan itu dipicu oleh rencana Israel untuk secara paksa mengusir penduduk dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.
Baca juga: Gal Gadot: Hatiku Hancur, Israel Berhak Hidup Bebas dan Aman
Baca juga: Korban Tewas Bertambah Jadi 67 Rakyat Palestina Akibat Serangan Israel ke Gaza
Hamas Benarkan Komandannya Tewas
Hamas membenarkan, komandannya di Kota Gaza, Bassem Issa, tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan anggota senior lainnya dari kelompok itu pada Rabu.
Sebuah sumber Palestina mengatakan upaya gencatan senjata oleh Mesir, Qatar dan PBB tidak membuat kemajuan untuk mengakhiri kekerasan.
Militer Israel telah melakukan lebih dari 350 serangan udara di daerah kantong pantai yang ramai, menargetkan apa yang disebut situs militer.
Kelompok bersenjata Gaza dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 1.000 roket sejak Senin.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggambarkan kehancuran di Gaza sebagai hal yang mengerikan.
Blinken mengatakan seorang pembantu senior, Hady Amr akan dikirim untuk mendesak orang Israel dan Palestina agar mencari ketenangan.
Kepala Pentagon Lloyd Austin menegaskan kembali "dukungan kuat untuk hak sah Israel untuk mempertahankan diri".

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, Israel akan terus menyerang Hamas untuk memulihkan ketenangan jangka panjang, menurut pernyataan tentang seruan mereka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, komunitas internasional harus "memberi Israel pelajaran yang kuat dan mencegah " atas perilakunya terhadap Palestina.
Pertempuran itu adalah yang terberat antara Israel dan Hamas sejak perang 2014 di daerah kantong yang diperintah Hamas, dan kekhawatiran berkembang bahwa situasinya bisa lepas kendali.

Baca juga: Korban Tewas Bertambah Jadi 67 Rakyat Palestina Akibat Serangan Israel ke Gaza
Baca juga: Balas Serangan Israel di Gaza, Hamas Tembakkan Ratusan Roket ke Tel Aviv
Menara di Gaza diratakan