Selasa, 30 September 2025

Krisis Myanmar

Uni Eropa Jatuhkan Sanksi pada 10 Pejabat Junta Myanmar dan Dua Perusahaan yang Dikendalikan Militer

Uni Eropa mengumumkan penjatuhan sanksi pada 10 pejabat dan dua konglomerat serta perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan oleh militer.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AFP
Ujuk rasa antikudeta militer Myanmar - Uni Eropa mengumumkan penjatuhan sanksi pada 10 pejabat dan dua konglomerat serta perusahaan yang dimiliki dan dikendalikan oleh militer. 

"Melanjutkan jalan yang sekarang hanya akan membawa penderitaan lebih lanjut dan tidak akan pernah memberikan legitimasi apapun," tulis Uni Eropa untuk Junta.

Menurut Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, langkah yang diambil Uni Eropa akan berujung kebuntuan pada Junta.

Untuk itu, lanjut Heiko Maas, pihaknya akan terus meningkatkan tekanan untuk membawa Junta ke meja perundingan.

"Itulah sebabnya kami meningkatkan tekanan untuk membawa militer ke meja perundingan," ujar Heiko Maas.

Sanksi dari Amerika Serikat dan Inggris

Sebelum Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada pejabat Junta dan dua perusahaan, Amerika Serikat dan Inggris telah melakukannya.

Amerika Serikat dan Inggris menjatuhkan sanksi pada MEC dan MEHL, yang mendominasi sektor-sektor termasuk perdagangan, alkohol, rokok, dan barang-barang konsumen.

Washington juga telah memukul mundur perusahaan permata negara Myanmar.

Baca juga: Jepang Minta Junta Militer Myanmar Bebaskan Jurnalis Yuki Kitazumi yang Ditahan

Untuk diketahui, Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan dari pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

Kudeta tersebut telah memicu pemberontakan besar-besaran yang ingin ditumpas oleh Junta menggunakan kekuatan mematikan.

Militer telah meningkatkan upaya untuk menghancurkan perbedaan pendapat setelah demonstrasi massa.

Sedikitnya 737 warga sipil tewas dibunuh oleh pasukan keamanan, dan pers semakin diserang oleh pihak yang dipimpin Min Aung Hlaing itu.

Pemimpin Junta Militer Myanmar Dikabarkan akan Hadiri KTT ASEAN Jakarta

Junta Myanmar pada Minggu (18/4/2021), mendesak para pemimpin negara-negara di Asia Tenggara untuk memberikan kursi pada pihaknya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

KTT ASEAN yang digelar pada Sabtu (24/4/2021) mendatang, direncanakan akan membahas tentang krisis yang terjadi di Myanmar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan