Selasa, 30 September 2025

Penembakan Massal Colorado, Presiden Joe Biden Ajak Semua Pihak untuk Setujui Larangan Bersenjata

Presiden AS Joe Biden menyerukan larangan senjata serbu setelah pembunuhan massal yang menewaskan 10 orang terjadi di Colorado.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Joe Raedle / Getty Images / AFP
Brandon Wexler (kiri) membantu Austin Title saat dia melihat senjata di WEX Gunworks pada 24 Maret 2021 di Delray Beach, Florida. Presiden AS Joe Biden telah meminta anggota parlemen untuk segera mengesahkan undang-undang untuk membantu mengekang kekerasan senjata di negara tersebut. 

Penyelidik mengatakan mereka yakin Alissa bertindak sendiri, meskipun mereka tidak memberikan rincian apa pun tentang apa yang mungkin memotivasi pembantaian itu.

"Terlalu dini bagi kami untuk menarik kesimpulan apa pun saat ini," kata Michael Schneider, agen yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Denver, pada jumpa pers.

Penyidik sudah mulai memilah-milah bukti dan wawancara saksi tetapi belum memiliki detail motif penembakan tersebut.

Serangan itu adalah pembunuhan massal ketujuh tahun ini di AS, menyusul penembakan pekan lalu yang menewaskan delapan orang di tiga bisnis spa pijat daerah Atlanta.

Keterangan Saksi Mata

Seoran warga bernama Dean Schiller mengatakan kepada Associated Press bahwa dia baru saja meninggalkan supermarket pada hari Senin ketika ia mendengar suara tembakan dan melihat tiga orang berbaring telungkup, dua di tempat parkir mobil dan satu di dekat pintu masuk.

Dia bilang dia "tidak tahu apakah mereka bernapas".

Video yang diposting di YouTube menunjukkan satu orang di lantai dalam toko dan dua lagi di luar di tanah.

Suara seperti dua tembakan juga terdengar di awal video.

Penolakan Larangan Bersenjata dari National Rifle Association 

Brandon Wexler (kiri) membantu Austin Title saat dia melihat senjata di WEX Gunworks pada 24 Maret 2021 di Delray Beach, Florida. Presiden AS Joe Biden telah meminta anggota parlemen untuk segera mengesahkan undang-undang untuk membantu mengekang kekerasan senjata di negara tersebut.
Brandon Wexler (kiri) membantu Austin Title saat dia melihat senjata di WEX Gunworks pada 24 Maret 2021 di Delray Beach, Florida. Presiden AS Joe Biden telah meminta anggota parlemen untuk segera mengesahkan undang-undang untuk membantu mengekang kekerasan senjata di negara tersebut. (Joe Raedle / Getty Images / AFP)

Hanya beberapa jam setelah insiden terungkap di Boulder, National Rifle Association kembali membela hak kepemilikan senjata.

Mereka men-tweet foto Amandemen Kedua Konstitusi dengan judul: "Milisi yang diatur dengan baik, diperlukan untuk keamanan negara yang bebas, hak rakyat untuk memiliki dan memegang senjata, tidak akan dilanggar."

Permohonan Presiden Biden diutarakannya ketika Senat Demokrat mengatakan mereka mendorong pemungutan suara pada undang-undang pengendalian senjata.

Pemimpin mayoritas senat Chuck Schumer bersumpah untuk mengesahkan undang-undang yang disahkan oleh DPR yang akan membutuhkan pemeriksaan latar belakang untuk sebagian besar penjualan dan transfer senjata.

Schumer mengatakan Senat "harus menghadapi kebenaran yang menghancurkan" setelah kurangnya tindakan Kongres tentang masalah tersebut selama hampir tiga dekade.

Wakil Presiden Kamala Harris menggambarkan penembakan Boulder sebagai kejadian "benar-benar membingungkan".

Ia memberikan penghormatan kepada para korban yang "menjalani hidup mereka, tidak mengganggu siapa pun".

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya terkait penembakan brutal di AS

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan