Sabtu, 4 Oktober 2025

Jepang Beri Penghormatan kepada Korban Gempa Bumi dan Tsunami 2011

Kaisar Naruhito dan Perdana Menteri Yoshihide Suga bergabung memberikan penghormatan untuk mereka yang meninggal pada upacara di ibukota Jepang, Tokyo

Foto Jiji
Warga Jepang berdoa di pesisir Arahama, Wakabayashi-ku, Sendai, Miyago Prefektur untuk memperingati 10 tahun gempa besar Jepang Timur, Kamis (11/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO—Jepang memberikan penghormatan kepada hampir 20.000 korban gempa bumi dan tsunami yang melanda negara itu 10 tahun yang lalu. Bencana ini menghancurkan seluruh kota dan memicu bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl.

Seperti dilaporkan AFP, ada membawa karangan bunga, banyak orang berjalan pada Kamis (11/3/2021) ke pantai atau kuburan untuk berdoa bagi kerabat dan teman-teman yang meninggal dalam bencana.

Baca juga: Mongolia dan Papua New Guinea Masuk 20 Peringkat Terbesar Bantu Gempa Besar Jepang Timur, Indonesia?

Sementara mengheningkan cipta satu menit diadakan secara nasional pada pukul 14.46 waktu setempat (05:46 GMT) - saat gempa berkekuatan 9,0 melanda pantai timur laut Jepang pada 11 Maret 2011 lalu.

Getaran gempa memicu tsunami besar yang menyapu jauh ke pedalaman, menyebabkan kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan memaksa lebih dari 160.000 penduduk melarikan diri saat radiasi memuntahkan ke udara.

Kaisar Naruhito dan Perdana Menteri Yoshihide Suga bergabung memberikan penghormatan untuk mereka yang meninggal pada upacara di ibukota Jepang, Tokyo.

Kaisar mengatakan "memori tak terlupakan dari tragedi itu" berlangsung satu dekade.

Acara peringatan tahunan diadakan di hadapan audiens yang berjumlah lebih kecil dari biasanya, ketika ibukota dan daerah terdekat saat ini dalam keadaan darurat karena pandemi Covid-19.

Perdana Menteri Suga  mengatakan tantangan yang dihadapi oleh para penyintas telah diperparah oleh pandemi dan bencana alam, termasuk gempa kuat baru-baru ini di wilayah itu, yang diklasifikasikan sebagai gempa susulan dari getaran 2011.

Baca juga: 10 Tahun Gempa Besar Jepang Timur Diperingati dalam Suasana Keprihatinan

Tetapi dia mengatakan Jepang selalu "mengatasi setiap krisis dengan keberanian dan harapan".

"Saya datang ke sini untuk berterima kasih padanya'

Di wilayah Tohoku yang sangat terpukul, bencana telah membuat para penyintas berjuang untuk mengatasi kesedihan kehilangan keluarga dan seluruh masyarakat hingga gelombang tinggi 15 meter (49 kaki).

Di kota Hisanohama, Toshio Kumaki yang berusia 78 tahun berjalan ke dinding laut raksasa yang dibangun setelah tsunami dan memanjatkan doa untuk mereka yang meninggal. Sekitar 60 orang tewas di salah satu distrik di sebelah pantai, ketika tsunami menyapu ke daratan, menghapus semuanya kecuali kuil kecil.

Mata Kumaki dipenuhi air mata saat mengingat musibah tersebut.

"Itu benar-benar menakutkan," katanya kepada kantor berita AFP.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved