Sabtu, 4 Oktober 2025

Krisis Myanmar

Bertemu Menlu Myanmar di Bangkok, Retno Marsudi Sampaikan Indonesia akan Bersama Rakyat Myanmar

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan sikapnya setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, U Wunna Maung.

kemlu.go.id
Menlu Retno Marsudi 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan sikapnya setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, U Wunna Maung.

Pertemuan tersebut dilakukan di Bangkok, Thailand pada Rabu (24/2/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan Indonesia mencoba berkontribusi dalam mencari penyelesaian terbaik untuk situasi yang terjadi di Myanmar saat ini.

Satu diantaranya adalah melakukan shuttle diplomacy.

Baca juga: Indonesia Upayakan Penyelesaian Kekacauan Myanmar, Aktivis Justru Curigai Menlu Retno Dukung Militer

Baca juga: Menlu Junta Militer Myanmar Lakukan Pembicaraan dengan Thailand dan Indonesia

Perlu diketahui, shuttle diplomacy adalah keterlibatan pihak luar selaku penengah antara pihak-pihak yang berselisih.

Dikutip dari Press Briefing di laman resmi kemlu.go.id, bukan pertama kalinya Indonesia melakukan shuttle diplomacy.

Pada saat isu Rohingya muncul misalnya, Indonesia juga merupakan satu di antara negara pertama yang melakukan shuttle diplomacy.

Dalam kunjungannya ke Bangkok, Retno telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Thailand.

Baca juga: Bertemu Menlu Thailand, Retno Marsudi Bahas Masalah Myanmar

Baca juga: Batal ke Naypyidaw, Retno Marsudi Bertemu Dengan Menlu Myanmar di Bangkok

Dalam pertemuan tersebut, Retno membahas beberapa isu bilateral, termasuk perkembangan di Myanmar dan rencana persiapan pertemuan ASEAN.

Retno mengatakan Thailand memiliki posisi khusus dalam masalah ini.

"Thailand memiliki posisi yang khusus karena berbatasan darat sepanjang kurang lebih 2400 km dengan Myanmar dan sekitar 2 juta orang Myanmar tinggal di Thailand. Ini yang dijelaskan Menteri Luar Negeri Thailand," kata Retno.

Retno juga kembali menyampaikan posisi Indonesia yang konsisten dalam menyuarakan:

Baca juga: Menteri Luar Negeri Junta Militer Myanmar Terbang ke Thailand Bahas Penyelesaian Krisis

Baca juga: Negara-negara G7 Kutuk Keras Tindakan Kekerasan Militer Myanmar Terhadap Demonstran

- Keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar;

- Memulihkan transisi demokrasi yang inklusif; dan

- Pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip yang ada di dalam Piagam ASEAN.

"Kami juga membahas rencana penyelenggaraan pertemuan ASEAN. Thailand sudah menyampaikan persetujuannya."

"Sejauh ini, negara-negara ASEAN telah menyampaikan komitmen dukungan terhadap rencana penyelenggaraan pertemuan para Menlu ASEAN," jelas Retno.

Baca juga: Kemlu RI Bantah Menlu Retno akan Berkunjung ke Myanmar

Baca juga: ASEAN Belum Siapkan Rencana Aksi untuk Myanmar, Massa Demo Kedubes RI di Yangon

Pertemuan Singkat dengan U Wunna Maung Lwin

Pertemuan dapat terlaksana karena awalnya Retno memperoleh informasi bahwa U Wunna Maung Lwin juga sedang berada di Bangkok.

Pertemuan dengan U Wunna akhirnya dilakukan di Bandara Don Muang dimana hadir juga Menlu Thailand.

"Dalam pertemuan yang saya lakukan dengan U Wunna, saya menyampaikan secara konsisten posisi Indonesia. Indonesia concern terhadap perkembangan situasi di Myanmar, kemudian safety and wellbeing of the people menjadi prioritas nomor satu."

"Oleh karena itu, kita meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan untuk menghindari kemungkinan terjadinya korban dan pertumpahan darah," tegas Retno.

Baca juga: Pemimpin Militer Myanmar Desak Hidupkan Kembali Ekonomi saat Tekanan Barat Meningkat

Baca juga: Kemlu RI Bantah Menlu Retno akan Berkunjung ke Myanmar

Indonesia juga terus menekankan pentingnya proses transisi demokrasi yang inklusif.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah kondisi yang kondusif berupa antara lain dialog rekonsiliasi trust building.

Selain itu Retno juga menyampaikan Indonesia akan bersama dengan rakyat Myanmar.

Baca juga: ASEAN Belum Siapkan Rencana Aksi untuk Myanmar, Massa Demo Kedubes RI di Yangon

Baca juga: POPULER Internasional: KBRI Yangon Dikepung Demonstran Myanmar | Kabar Terbaru Pangeran Philip

"Prinsip-prinsip yang sama, juga saya sampaikan, juga disampaikan Indonesia dalam komunikasi kita dengan CRPH. Sebagaimana tadi saya sampaikan, dalam kondisi sulit komunikasi dengan semua pihak harus tetap dilakukan agar pesan dapat disampaikan."

"Agar kontribusi dapat ditawarkan sehingga situasi tidak memburuk dan upaya penyelesaian dapat dilakukan. Dengan demikian teman-teman komunikasi yang dilakukan harus diletakkan dalam kerangka memberikan kontribusi untuk mencari penyelesaian demi kepentingan rakyat Myanmar," tuturnya.

Baca juga: Kemlu Terus Upayakan WNI di Myanmar dalam Keadaan Aman

Baca juga: KBRI Yangon Dikepung Demonstran Myanmar, Kemlu RI Duga Ada Kesalahpahaman

Sampaikan Pentingnya Hormati Prinsip Piagam Asean

Dalam pertemuan dengan U Wunna, Retno menyampaikan pentingnya semua negara anggota ASEAN untuk menghormati prinsip-prinsip yang termuat dalam piagam ASEAN.

"Pesan ini terus disampaikan secara loud and clear."

"Saya juga menyampaikan dalam pertemuan dengan Myanmar mengenai pentingnya akses dan kunjungan kemanusiaan (humanitarian access and visits) kepada para detainee," ucap Retno.

Terakhir Retno kembali menegaskan Indonesia akan terus melanjutkan komunikasi dengan semua pihak agar dapat berkontribusi bagi penyelesaian masalah di Myanmar.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved