Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Seorang Tokoh Agama Iran Mengklaim Vaksin Covid-19 Menyebabkan Orang Berubah Jadi Homoseksual

Seorang pemuka agama dari Kota Qom, Iran mengklaim bahwa vaksin Covid-19 bisa menyebabkan seorang menjadi gay.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP
Sejak awal Maret 2020, kota Suci Mashhad berada dalam zona merah virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuka agama dari Kota Qom, Iran mengklaim bahwa vaksin Covid-19 bisa menyebabkan seorang menjadi gay.

Dilansir Arab News, tokoh agama itu merupakan sosok yang dikenal kerap mengkritisi cara pengobatan Barat. 

Adapun klaim itu dia posting di media sosialnya.

Dia mengatakan kepada pengikutnya agar tidak mendekati orang yang telah disuntik vaksin Covid-19.

Lantaran menurutnya, satu suntikan vaksin dapat menyebabkan seseorang berubah menjadi gay.

Ayatollah Abbas Tabrizian menulis klaimnya di akun Telegram.

"Jangan mendekati orang-orang yang telah disuntik vaksin COVID."

"Mereka telah menjadi homoseksual," tulis Tabrizian.

Baca juga: Dipenjara di Iran Usai Dituduh Sebagai Mata-Mata, Wanita Ini Dengar Suami Selingkuh dengan Rekannya

Baca juga: Menteri Kesehatan Jepang Usulkan Satu Botol Vaksin Pfizer Digunakan untuk 5 Kali Suntikan

Jumlah Kematian Iran Meningkat jadi 54, Kasus Terbaru berasal dari Tempat Ibadah Syiah
Jumlah Kematian Iran Meningkat jadi 54, Kasus Terbaru berasal dari Tempat Ibadah Syiah (ABC Australia Youtube)

Tokoh radikal Iran ini memiliki sedikitnya 210.000 pengikut di platform media sosial tersebut, lapor Jerusalem Post.

Tabrizian digambarkan sebagai Bapak Pengobatan Islam oleh para pengikutnya.

Tahun lalu dia viral karena membakar buku Harrison’s Manual of Medicine.

Buku itu merupakan rujukan terpercaya terkait medis.

Lebih lanjut Tabrizian menyatakan bahwa pengobatan yang ada dalam buku itu tidak relevan.

Sementara itu, tokoh oposisi Iran, Sheina Vojoudi, menyebut isu hoax tersebut sengaja disebarkan untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah dalam memberikan vaksin pada rakyat

"Sebenarnya, tujuannya (Tabrizian) menyebarkan omong kosong adalah mencoba menakut-nakuti orang untuk divaksinasi sementara pemimpin rezim dan pejabat lainnya mendapat Pfizer dan mereka tidak memberikannya kepada masyarakat dengan alasan tidak percaya dengan Barat," kata Sheina Vojoudi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved