Kamis, 2 Oktober 2025

Krisis Myanmar

Biden Tegas Minta Militer Myanmar Melepaskan Kekuasaan dan Bebaskan Pejabat yang Ditahan

Biden meminta secara tegas agar militer Myanmar melepaskan kekuasaan dan membebaskan para pejabat pemerintahan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
MANDEL NGAN/AFP
Presiden AS Joe Biden bersiap untuk menandatangani perintah eksekutif tentang perawatan kesehatan yang terjangkau di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 28 Januari 2021. Perintah tersebut termasuk membuka kembali pendaftaran di Undang-Undang Perawatan Terjangkau federal. 

Militer Myanmar pun mengindikasikan bahwa tindakan mereka dibenarkan secara hukum.

Karena menurut mereka, konstitusi negara itu menyerukan pengambilalihan militer selama masa darurat.

Pejabat militer menyebut kegagalan pemerintah dalam menyelidiki tuduhan penipuan pemilu ini sebagai alasan dibalik pengambilalihan tersebut.

Baik Suu Kyi maupun Presiden Myanmar diperkirakan akan tetap ditahan hingga setidaknya 15 Februari 2021.

Keduanya ditahan bersama dengan sejumlah pejabat tinggi pemerintah dari partai penguasa.

Baru-baru ini, pihak berwenang mendakwa Suu Kyi dengan tuduhan memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal.

Mobil melewati polisi yang duduk di truk di sepanjang jalan di Yangon pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta.
Mobil melewati polisi yang duduk di truk di sepanjang jalan di Yangon pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta. (STR / AFP)

Ini dilakukan untuk memberikan dasar hukum terhadap penahanannya.

Perlu diketahui, Myanmar sebelumnya telah berada di bawah kekuasaan militer selama beberapa dekade.

Namun 10 tahun terakhir, negara itu mulai membuat kemajuan menuju demokrasi.

Saat ini, setelah berlangsungnya kudeta militer, kekuasaan Myanmar kembali ke 'tangan militer' dan telah diserahkan kepada Min Aung Hlaing yang menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata sejak 2011 lalu.

Sebelumnya, Myanmar telah menjadi berita utama global setelah militer negara itu merebut kekuasaan dalam aksi kudeta dan memberlakukan keadaan darurat satu tahun setelah menangkap pejabat tinggi negara itu dengan tudingan penipuan pemilu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved