Senin, 29 September 2025

Penanganan Covid

Vaksin Novavax Diklaim Ampuh terhadap Covid-19, tapi Tidak dengan Varian Baru di Afrika Selatan

Novavax mengumumkan bahwa vaksin mereka menawarkan perlindungan kuat terhadap Covid-19, tapi tidak dengan varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
JUSTIN TALLIS / AFP
Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020. Vaksin Novavax Diklaim Ampuh terhadap Covid-19, tapi Tidak dengan Varian Baru di Afrika Selatan 

TRIBUNNEWS.COM - Novavax, sebuah perusahaan kecil yang didukung oleh Operation Warp Speed dari pemerintah federal Amerika, mengumumkan untuk pertama kalinya pada hari Kamis (28/1/2021) bahwa vaksin mereka menawarkan perlindungan yang kuat terhadap Covid-19.

Namun, mereka juga menemukan bahwa vaksin itu tidak efektif melawan varian baru yang menyebar cepat yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Temuan itu bisa menjadi berita buruk bagi dunia yang kini sedang dalam perlombaan untuk mengakhiri pandemi yang telah menewaskan lebih dari 2,1 juta orang.

Dilansir NY Times, kabar itu juga bermasalah bagi Amerika Serikat, yang beberapa jam sebelumnya melaporkan kasus pertama dari varian virus corona pada dua orang berbeda di Carolina Selatan.

Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah Moderna dan Pfizer mengatakan bahwa vaksin mereka juga kurang efektif terhadap varian yang sama.

Novavax, yang merupakan satu dari enam kandidat vaksin yang didukung oleh Operation Warp Speed musim panas lalu, telah menjalankan uji coba di Inggris, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Telah Amankan Pasokan Vaksin dari Sinovac, Novavax, hingga BioNTech-Pfizer

Baca juga: Pemerintah Juga Berupaya Datangkan Vaksin Pfizer, Novavax dan AstraZeneca

Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020.
Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Dikatakan pada Kamis bahwa analisis awal dari uji coba terhadap 15.000 orang di Inggris mengungkapkan bahwa vaksin dua dosis memiliki tingkat kemanjuran hampir 90 persen di sana.

Tetapi dalam percobaan kecil di Afrika Selatan, tingkat kemanjuran turun menjadi hanya di bawah 50 persen.

Hampir semua kasus yang telah dianalisis oleh para ilmuwan di sana sejauh ini disebabkan oleh varian baru, yang dinamai B.1.351.

Data juga menunjukkan bahwa banyak peserta uji coba terinfeksi varian tersebut bahkan setelah mereka sudah tertular Covid.

"Kami menjalani uji coba pertama - kami yang pertama melakukan uji kemanjuran - dalam menghadapi virus yang bermutasi," kata Stanley Erck, presiden dan kepala eksekutif Novavax.

Stanley Erck mengatakan bahwa para peneliti mengharapkan varian tersebut dapat mengubah hasil uji coba, tetapi "jumlah perubahannya sedikit mengejutkan bagi semua orang."

Uji coba di Afrika Selatan relatif kecil, hanya dengan 4.400 sukarelawan.

Uji coba itu tidak dirancang untuk menghasilkan perkiraan yang tepat tentang seberapa besar perlindungan yang diberikan vaksin.

Namun, hasilnya cukup mengejutkan sehingga perusahaan mengatakan akan segera mulai menguji vaksin baru yang dirancang untuk melindungi varian itu dari Afrika Selatan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan