Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden setelah Serangan Massa Pro-Trump di Capitol AS, Tewaskan 4 Orang

Kongres AS mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS, beberapa jam pasca serangan massa pro-Trump yang menewaskan empat orang.

Editor: Gigih
Stringer / Sputnik / Sputnik melalui AFP
Pendukung Presiden AS Donald Trump memegang poster saat rapat umum memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat. 

Tetapi media lokal mengidentifikasinya sebagai veteran Angkatan Udara AS di wilayah San Diego dan pendukung Trump, Ashli ​​Babbit.

Para pejabat mengatakan, tiga kematian lainnya termasuk satu wanita dan dua pria, tetapi rincian bagaimana mereka meninggal belum dipublikasikan. Sedikitnya 14 anggota polisi terluka selama kerusuhan itu.

Reaksi Para Pemimpin Dunia Soal Insiden Kerusuhan di Capitol AS

Diberitakan sebelumnya, para pemimpin dunia bereaksi terhadap insiden kerusuhan yang terjadi di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021).

Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa reaksi para pemimpin dunia atas insiden kerusuhan di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021):

Jerman

Dilansir Tribunnews dari BBC, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan insiden kerusuhan di Gedung Capitol merupakan penghinaan terhadap demokrasi.

"Musuh-musuh demokrasi akan bersukacita atas insiden tak terbayangkan dari #WashingtonDC," cuit Mass di Twitternya.

"Kata-kata menghasut berubah menjadi tindakan kekerasan -di tangga Reichstag (Gedung Parlemen Jerman) dan sekarang di #Capitol. Penghinaan terhadap institusi demokrasi memiliki efek yang menghancurkan."

"Trump dan pendukungnya harusnya menerima keputusan pemilih Amerika dan berhenti menginjak-injak demokrasi," tambah Maas.

Heiko Maas
Heiko Maas (SPD), Menteri Luar Negeri, mengenakan pelindung mulut-hidung pada akhir konferensi pers tentang pertemuan virtual informal para menteri luar negeri negara-negara anggota perjanjian nuklir Wina - JCPoA.

Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam twitnya menggambarkan insiden kerusuhan di Gedung Capitol sebagai "aib".

Mengutip wspa.com, Johnson menambahkan bahwa Amerika Serikat adalah penjunjung demokrasi di seluruh dunia dan maka dari itu demokrasi sangat "penting", sehingga harus ada transfer kekuasaan secara damai.

Sementara, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memberikan tanggapannya lewat unggahan Twitter.

"AS sangat menjunjung dengan demokrasi, dan tidak ada pembenaran atas upaya kekerasan untuk menggagalkan transisi kekuasaan yang sah dan tepat," tulisnya.

Perdana Menteri Boris Johnson (tengah) tiba untuk mengambil bagian dalam Konferensi Reformasi Ukraina internasional kedua pada 27 Juni 2018 di pusat konferensi Eigtveds Pakhus di Kopenhagen, Denmark.
Perdana Menteri Boris Johnson (tengah) tiba untuk mengambil bagian dalam Konferensi Reformasi Ukraina internasional kedua pada 27 Juni 2018 di pusat konferensi Eigtveds Pakhus di Kopenhagen, Denmark. (Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved