Senin, 6 Oktober 2025

POPULER Internasional: Gerhana Matahari di Argentina | Turki Dinilai Condong ke Rusia dan China

Gerhana matahari berlangsung dua menit membuat Chile selatan dan Argentina menjadi gelap gulita.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Kolase Tribunnews
POPULER Internasional: Gerhana Matahari di Chile dan Argentina | Turki Condong ke Rusia dan China 

Cerita seorang mahasiswi yang menemukan laptop di tempat sampah viral di media sosial.

Cerita tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @gppsambataja pada Rabu (6/12/2020) lalu.

Dalam video tersebut, akun @gppsambataja menemukan sebuah laptop yang terbuang di tempat sampah di Taiwan.

Baca juga: VIRAL Aksi Bocah-bocah Rebutan Nasi Kotak setelah Salat Jumat, Ada yang Sampai Menangis

Baca juga: VIRAL Pernikahan Unik Fangirl K-Pop: dari Mahar Berlogo EXO hingga Kedatangan Kai Member EXO

Awalnya, mahasiswi Indonesia di Taiwan ini menyorot sesuatu yang aneh di tumpukan sampah dalam kardus.

Setelah ditelusuri, rupanya ia menemukan laptop berwarna silver dalam tumpukan sampah tersebut.

Tak hanya itu, laptop Asus dengan spesifikasi Intel core i7 yang ia temukan memiliki kondisi luar yang cukup bagus.

Temannya pun sampai heran kala mengetahui kondisi laptop tersebut masih sangat bagus dan tidak memiliki kecacatan.

Adapun laptop dengan spesifikasi Intel core i7 juga memiliki harga yang tidak murah, yakni berkisar belasan juta rupiah.

Baca juga: Viral Sejoli Menikah dengan Mahar Ikan Cupang, Calon Istri Sempat Tak Percaya, Tapi Ini Maknanya

Baca juga: VIRAL Persiapan Pernikahan Sudah 80%, Wanita Ini Gagal Menikah karena Calon Suami Selingkuh

"Awalnya banyak hal lain kayak raket, sofa, kursi, kasur, sepatu, light stick di tempat sampah dan yaudah aku berusaha biasa, tapi ini," tulis akun @gppsambataja dalam videonya.

"Kemarin-kemarin sepatu, raket, sofa, baju, aku berusaha stay cool. Ini apa kok Laptop i7 woy, di tempat sampah?" tambahnya.

baca selanjutnya >>>

4. Tekanan AS dan Eropa Memaksa Turki Makin Dekat ke Rusia dan China

Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Recep Tayyip Erdogan berpidato pada pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, pada 28 Oktober 2020.
Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Recep Tayyip Erdogan berpidato pada pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, pada 28 Oktober 2020. (Adem ALTAN / AFP)

Seorang penulis dan analis politik bidang Asia Timur, Tom Fowdy, menilai sanksi keras AS dan Uni Eropa terhadap Turki, akan membawa Turki justru semakin dekat ke Rusia dan China.

Ulasan Tom Fowdy ini dimuat di laman media Russia Today, Selasa (15/12/2020) WIB. Fowdy menekankan, Tayyip Erdogan telah mengubah cukup dalam posisi Turki.

Washington telah menjatuhkan sanksi terhadap lima pejabat tinggi Turki, terkait pembelian sistem antirudal S-400 dari Rusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved