Senin, 6 Oktober 2025

Menhan Inggris Akui Drone Tempur Turki Bayraktar TB2 Bisa Ubah Peta Perang Eropa

Drone Bayraktar sukses menghancurkan ratusan kendaraan lapis baja, dan bahkan sistem pertahanan udara di Suriah, Libya, Armenia, dan Nagorno-Karabakh.

BIROL BEBEK/AFP
Drone Bayraktar TB2 difoto pada 16 Desember 2019 di Bandara Gecitkale di Famagusta di Republik Turki Siprus Utara (TRNC). 

Perusahaan milik pemerintah Turki, Turkish Aerospace Industries, dan Kementerian Pertahanan Tunisia telah menyelesaikan semua aspek kesepakatan setelah dua tahun negosiasi.

Selain Tunisia, Ukraina juga berencana memborong pesawat nirawak serupa dan beberapa persenjataan berat lain dari Turki.

Kiprah Drone Bayraktar di Perang Nagorno-Karabakh

Perkembangan signifikan industri dirgantara Turki ini menimbulkan kritik sejumlah Negara Eropa. Gustav Gressel, analis senior Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR) telah memperingatkan kerawanan itu.

Gustav Gressel mencatat kemenangan Azerbaijan atas Armenia dalam konflik di Nagorno-Karabakh, memberi gambaran seberapa baik Eropa dapat mempertahankan diri jika ada konflik.

Selama konflik 44 hari itu, Armenia dan milisinya kehilangan ribuan pasukan dan kendaraan militer, faktor penentu utama keunggulan Azerbaijan adalah drone Turki yang mereka gunakan.

Drone-drone itu, bersama dengan metode peperangan yang dikembangkan melalui penggunaannya di front lain, memungkinkan Azerbaijan untuk merebut kota strategis Shusha.

Azeri memaksa penyerahan Armenia pada 9 November 2020, yang mengarah pada kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Rusia yang mengembalikan wilayah itu ke Baku.

Gressel menyatakan alih-alih menganggap konflik itu sebagai "perang kecil antara negara-negara miskin," Eropa harus menyadari ancaman yang ditimbulkan perang pesawat tak berawak Turki.

Dia bahkan beralasan sebagian besar tentara negara-negara Eropa akan melakukan hal yang sama menyedihkannya seperti pasukan Armenia.

Selama dekade terakhir, Turki telah secara dramatis mengembangkan teknologi drone untuk mengatasi embargo senjata dan pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara besar.

Pembatasan terhadap teknologi drone tersebut mendorong Turki untuk membangun industri manufaktur drone sendiri, yang menghasilkan drone Bayraktar dan Anka-S.

Drone Bayraktar TB2 telah mendatangkan malapetaka pada pasukan Suriah awal 2020 ini sebagai pembalasan atas terbunuhnya 34 tentara Turki di Idlib.

Drone yang sama juga berperan membantu pemerintah Libya menggagalkan serangan kelompok Marsekal Khalifa Haftar ke Tripoli.

Drone, yang menggunakan peperangan elektronik saat melakukan tugas pengintaian dan pengawasan biasa, juga dapat meretas ke dalam sistem radio dan komando musuh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved