Minggu, 5 Oktober 2025

Perjuangan Muslim Uighur yang terpisah tiga tahun dengan istri dan anak, berhasil dipertemukan kembali di Australia

Seorang pria Muslim Uighur di Australia telah dipersatukan kembali dengan istri dan anaknya yang selama tiga tahun terakhir berada dalam tahanan

Seorang pria Muslim Uighur di Australia telah dipersatukan kembali dengan istri dan anaknya yang selama tiga tahun terakhir berada dalam tahanan rumah di Xinjiang, China.

Capaian itu terjadi menyusul kampanye yang berjalan selama tiga tahun.

Pada hari Kamis (10/12), warga negara Australia, Sadam Abudusalamu, dapat bertemu kembali dengan istrinya Nadila Wumaier, dan putranya yang berusia tiga tahun Lutfy, di Sydney.

Wumaier dan Lutfy diizinkan meninggalkan China setelah negosiasi diplomatik.

Wumaier - yang juga merupakan anggota minoritas Muslim Uighur China - mengatakan dia sebelumnya berada dalam tahanan rumah.

Keluarga tersebut membagikan foto pertemuan mengharukan mereka di Bandara Sydney pada hari Jumat. Abdusalam belum pernah bertemu dengan putranya yang lahir pada tahun 2017 lalu.

"Terima kasih Australia. Terima kasih semuanya," tulis cuitan Abdusalamu.

Kisah perpisahan selama tiga tahun

Abdusalamu, yang telah berdomisili di Australia selama satu dekade terkahir, pergi ke China pada 2016 untuk menikahi pacarnya, Wumaier.

Dia kembali ke Australia untuk bekerja pada 2017, sementara Wumaier menunggu di China untuk mendapatkan visa pasangan di proses.

Dia melahirkan di akhir tahun yang sama, tetapi visa kunjungan Abdusalamu ditolak oleh pemerintah China.

Sadam and Nadila embrace inside the airport
SADAM ABDUSALAM
Pasangan itu dipisahkan selama tiga tahun.

Tak lama setelah dia melahirkan, keluarga itu mengatakan bahwa Wumaier ditahan oleh otoritas China selama dua minggu. Dia kemudian dibebaskan, tetapi paspornya disita dan dia tidak diizinkan meninggalkan rumahnya.

Dalam dua tahun terakhir, Australia telah mengeluarkan permintaan resmi ke China untuk mengizinkan mereka keluar.

Meskipun Wumaier bukan warga negara Australia, putranya secara resmi diakui sebagai warga negara setelah ajuan permohonan oleh Abdusalamu.

Pihak berwenang China telah mengatakan pada bulan Februari lalu bahwa pernikahan pasangan itu tidak diakui berdasarkan hukum China dan bahwa Wumaier ingin tetap di China.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved