Virus Corona
Untuk Pastikan Keamanan, Biden Akan Disuntikkan Vaksin Covid-19 Secara Terbuka di Depan Publik
Joe Biden mengatakan dirinya akan disuntikkan vaksin Covid-19 secara terbuka di hadapan publik untuk menunjukkan keamanan vaksin kepada masyarakat
TRIBUNNEWS.COM, WILMINGTON — Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dirinya akan disuntikkan vaksin Covid-19 secara terbuka di hadapan publik untuk menunjukkan keamanan vaksin kepada masyarakat.
"Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan vaksin untuk bekerja," kata Biden kepada CNN dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada Kamis (3/12/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (4/12/2020).
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan anggota gugus tugas virus corona Presiden Donald Trump, Anthony Fauci bertemu dengan penasihat Biden tentang pandemi dini hari.
Dalam pertemuan itu, Biden mengatakan dia meminta Fauci untuk tetap menjadi kepala penasihat medis.
Pandemi Covid-19 telah merenggut 273.000 nyawa warga AS.
Kematian warga AS akibat pandemi virus corona telah melonjak melewati 2.000 kasus selama dua hari berturut-turut saat musim dingin tahun ini mendekat. Hampir 200.000 kasus baru di AS dilaporkan pada Rabu (2/12/2020), dengan pasien rawat inap mendekati 100.000 orang.
Vaksin Pfizer Inc telah disetujui oleh otoritas regulasi di Inggris, sementara Lembaga Makanan dan Obat-obatan AS berencana untuk memutuskan apakah akan melakukannya secara darurat setelah pertemuan panel penasihat pada 10 Desember. Vaksin dapat didistribusikan di Amerika Serikat segera setelah itu.
Baca juga: Langkah Pertama Joe Biden saat Masuk Gedung Putih: Kampanyekan 100 Hari Memakai Masker
Dalam wawancara CNN, Biden mengatakan bahwa sebagai presiden, ia akan meminta semua warga AS untuk mengenakan masker selama 100 hari pertama pemerintahannya.
Pernyataan Biden ini setelah tiga mantan presiden - Bill Clinton, George W. Bush dan Barack Obama - mengatakan mereka akan menerima suntikkan vaksin Covid-19 secara terbuka ke publik sebagai cara untuk menunjukkan keamanan dan keampuhan vaksin tersebut.
“Sebagai bagian dari upaya tanggapannya, Biden akan meminta mantan pejabat di era pemerintahan Obama, Jeffrey Zients sebagai koordinator virus corona Gedung Putih,” kata seorang rekan Biden kepada Reuters.(Reuters)