Senin, 6 Oktober 2025

Puluhan Personel Keamanan Afghanistan Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri

Pembom bunuh diri menyerang pangkalan militer di Afghanistan pada Minggu (29/11/2020), sekira 26 personel keamanan tewas.

AFP/Zakeria Hashimi
FOTO Personel keamanan Afghanistan berjaga di dekat lokasi bom mobil yang menargetkan unit Direktorat Keamanan Nasional di Ghazni pada 18 Mei 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Pembom bunuh diri menyerang pangkalan militer di Afghanistan, Minggu (29/11/2020).

Pejabat terkait mengonfirmasi, sekira 26 personel keamanan tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut.

Aksi bom bunuh diri ini disebut satu dari serangan paling berdarah yang menargetkan pasukan Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Mengutip France24, serangan itu terjadi di pinggiran Ghazni, Ibu Kota Provinsi Timur Ghazni.

Baca juga: Korban Tembus 6 Ribu Orang, Dewan Keamanan PBB Didesak Hentikan Kekerasan di Afghanistan

Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Tentara Australia Bantai Warga Sipil Afghanistan, Korban Termasuk Anak-anak

Bom di Afghanistan
FOTO Personel keamanan Afghanistan berjaga di dekat lokasi bom mobil yang menargetkan unit Direktorat Keamanan Nasional di Ghazni pada 18 Mei 2020.

Daerah ini dikenal sebagai wilayah yang kerap menyaksikan pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah.

Bom bunuh diri yang menewaskan personel keamanan Afganistan terjadi ketika pemerintah dan Taliban terlibat dalam pembicaraan damai untuk mengakhiri perang.

Diketahui, hampir dua dekade dua negara miskin tersebut berkonflik.

Pertempuran antara keduanya pun telah menewaskan puluhan ribu orang.

"Tiga puluh mayat dan 24 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit," kata Baz Mohammad Hemat, Direktur Rumah Sakit Ghazni, kepada AFP.

"Semuanya adalah personel keamanan," tambahnya.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengatakan, seorang pembom bunuh diri telah meledakkan kendaraan yang penuh dengan bahan peledak.

"Pembom itu mengendarai kendaraan Humvee tepat di dalam pangkalan dan meledakkannya," kata juru bicara gubernur Ghazni Wahidullah Jumazada kepada AFP.

Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Serangan Ghazni terjadi hanya beberapa hari setelah dua bom menewaskan 14 orang di kota bersejarah Bamiyan.

Insiden itu pun mengakhiri masa tenang di kota terpencil yang terkenal dengan warisan Buddha tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved