Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Penghitungan Ulang Wisconsin dapat Rugikan Tim Kampanye Trump Sekira Rp 111 M
Kabar terbaru soal Pilpres Amerika Serikat, tim kampanye Trump disebut harus membayar Rp 111 miliar jika menginginkan penghitungan suara ulang.
Pejabat pemilu dari kedua belah pihak mengatakan, tidak ada bukti penyimpangan.
Lalu, pejabat keamanan pemilu federal telah mengecam "klaim tidak berdasar" dan menyatakan "kepercayaan penuh" pada integritas pemilu.
Baca juga: Perkelahian antara Pendukung Biden dan Trump Pecah di Ibu Kota Amerika Serikat
Trump Akui Kemenangan Biden Lewat Cuitan Twitter, tapi Masih Klaim Pilpres Curang
Diberitakan sebelumnya, Donald Trump untuk pertama kali tampaknya mengakui kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat atas Pilpres AS 2020.
Tetapi, Trump kembali mengklaim bahwa pemungutan suara dalam Pilpres AS telah dicurangi.
"Dia menang karena pemilihannya curang," cuitan Trump pada Minggu (15/11/2020).
"Saya tidak mengakui apa-apa," tulis Trump dalam twit lain tak lama setelah itu.
Sementara itu, Kepala staf Biden yang baru, Ron Klain, menolak sebagian besar klaim Trump atas kemenangan Joe Biden dalam wawancara pada Minggu kemarin.
"Jika Presiden (Donald Trump) siap menerima kenyataan itu, itu positif," kata Klain pada program Meet the Press NBC.
Namun, dia menambahkan: "Umpan Twitter Donald Trump tidak menjadikan Joe Biden presiden atau bukan presiden, rakyat Amerika yang melakukannya."

Al Jazeera melaporkan, media berita Amerika Serikat memproyeksikan Biden sebagai pemenang Pilpres AS 2020 pada 7 November kemarin.
Biden berhasil mengumpulkan 290 suara elektoral, sementara Donald Trump mencatat 214 elektoral.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)