Barack Obama Akan Rilis Buku Berjudul A Promise Land, Berisi Soal Perjalanan Hidupnya
Mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama merilis buku barunya berjudul A Promised Land pada Selasa (17/11/2020) besok.
Sementara, putri keduanya bernama Natasha Obama atau dikerap disapa Sasha.
Menurut situs buku Obama obamabook.com, karyanya ini diterbitkan oleh Penguin Random House.
Sementara dari abc11.com, Obama telah menulis dua buku yaitu The Audacity of Hope yang terbit 2006 dan Dreams From My Father yang dirilis pada 1995.
Selain itu, istrinya Michelle Obama juga merilis buku pada 2018 berjudul Becoming.
Dikutip dari 13newsnow.com, Obama menjelaskan dalam buku memoir ini, ia mencoba memberikan gambaran pada pembaca tentang perjalanan pribadinya dengan sang istri.
Bukunya ini juga akan berisi tentang kehidupan politik seperti peristiwa penting dan orang-orang yang membentuknya.
Buku setebal 768 halaman ini merupakan memoir presiden yang paling ditunggu, karena kualitas penulisannya.
Obama disebut presiden paling sastra karena telah menulis dua buku yang sangat dikagumi dan telah terjual sebanyak jutaan.
Direktur Utama Toko Buku Barnes & Noble, James Daunt menyamakan antusiasme terhadap buku Obama dengan buku lain.
Menurutnya, buku ini tampaknya akan menjadi novel memoir presiden terlaris dalam sejarah setara dengan novel Harry Potter karya JK Rowling.
Namun, buku A Promised Land akan menghadapi rintangan yang berbeda.
Obama tidak dapat melakukan tur buku ini karena adanya pandemi virus covid-19.
Ia juga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tulisannya ini dibandingkan dengan buku karya Presiden AS ke-43, George Walker Bush berjudul Decision Point.
Dikutip dari cuitan akun twitter resmi miliknya, @BarrackObama, Obama juga menjelaskan sedikit tentang bukunya.
"Tak ada perasaan ingin menyelesaikan sebuah buku, dan saya bangga pada ini."
"Pada buku A Promised Land, saya mencoba memberikan pertanggungjawaban secara jujur tentang kepresidenan saya, kekuatan yang kita hadapi sebagai sebuah bangsa, dan bagaimana kita dapat memperbaiki perpecahan kita dan membuat demokrasi berjalan pada setiap orang," tulisnya.
(Tribunnews.com/Shella)