Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Masih Kesal Biden Unggul, Trump Ingatkan Jangan Asal Klaim Jabatan Presiden: Proses Hukum Baru Mulai

Presiden Donald Trump terus memperingatkan agar rivalnya, Joe Biden tidak mengklaim dirinya sebagai presiden.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
MANDEL NGAN / AFP
Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden pertahana Donald Trump mengatakan kepada rivalnya, Joe Biden untuk jangan secara asal mengklaim lolos dari Gedung Putih.

Sebab, ia mengaku hasil perolehan suara yang tidak lengkap membuat Partai Demokrat seharusnya tidak bisa memimpin.

"Joe Biden seharusnya jangan asal mengklaim jabatan Presiden."

"Saya juga bisa membuat klaim itu. Proses hukum baru saja dimulai!" kata Trump dalam cuitannya, Sabtu (7/11/2020).

Trump sendiri telah berulang kali mengklaim dia memenangkan pemilihan sejak Selasa (3/11/2020) lalu.

Baca juga: Persaingan Sengit, Kini Biden-Harris Berbalik Unggul dari Trump-Pence di Georgia 

Padahal faktanya perhitungan suara menunjukkan dengan kuat, Trump hanya akan menjadi presiden Amerika Serikat satu periode.

Ketua DPR Nancy Pelosi juga menyebut Joe Biden sebagai "presiden terpilih" Amerika Serikat.

Hal itu ia katakan saat perolehan suara Biden menyalip Trump, dalam medan pertempuran memperebutkan Pennsylvania.

Pelosi mengatakan dengan tegas, Biden-Harris telah memenangkan Gedung Putih.

"Presiden Terpilih Biden memiliki mandat yang kuat untuk memimpin," katanya.

"Ini adalah hari yang membahagiakan bagi negara kita. Joe Biden adalah pemersatu, karena dia bertekad untuk menyatukan orang," tambah Nancy, dikutip dari CNA.

Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya.
Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. (MANDEL NGAN / AFP)

Baca juga: Joe Biden Sementara Unggul 5.000 Suara dari Donald Trump di Pennsylvania

Perolehan suara di Pennsylvania cukup menempatkan Biden mendapat 270 suara di Electoral College negara bagian, yang menentukan kepresidenan.

Bahkan, Twitter telah menandai beberapa postingan yang menyebut Biden sebagai "presiden terpilih".

Dalam pernyataan yang dirilis melalui Gedung Putih pada Jumat pagi, Trump berjanji akan melanjutkan perjuangan hukumnya.

"Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved