Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pertempuran Trump vs Biden, Kapan Berakhir dan Negara Bagian Mana yang Belum Selesai Hitung Suara

Berikut ini Tribunnews rangkum secara singkat, beberapa hal yang perlu diketahui tentang perhitungan suara PIlpres AS yang masih berlangsung.

Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden)
(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat 

TRIBUNNEWS.COM - Pemungutan suara untuk Pilpres AS telah ditutup dan perhitungan suara masih dilakukan.

Tetapi, hasil akhir Pilpres AS bisa memakan waktu cukup lama.

Petahana dari Partai Republik Donald Trump bahkan dengan sembrono mengadakan konferensi pers pada Rabu dini hari (4/11/2020) dan mengklaim telah memenangkan Pilpres AS.

Tak hanya itu saja, dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Putih, Trump menyebut perhitungan suara sebagai 'penipuan besar'.

Baca juga: Pengamat OSCE: Tuduhan Trump Merusak Kepercayaan pada Demokrasi

Baca juga: Hasil Pilpres Amerika: Kampanye Trump dan Gedung Putih Masih Optimis, tapi Bersiap untuk Kalah

(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat
(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat (Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden))

Bahkan, Trump meminta Mahkamah Agung untuk menghentikan perhutungan suara.

Di sisi lain, kubu Demokrat yang yakin akan memenangkan Pilpres AS 2020, Joe Biden mengatakan kepada para pendukungnya 'berada di jalur yang benar'.

Dapat dikatakan, saat ini kondisi Pilpres AS sedikit membingungkan.

Mengutip Abc.net, berikut ini Tribunnews rangkum secara singkat, 5 pertanyaan tentang perhitungan suara PIlpres AS yang masih berlangsung:

Baca juga: Demo Pasca Pilpres AS, Oregon Terjunkan Garda Nasional dan 11 Orang Ditangkap di Portland

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghitung suara?

Perlu diperhatikan, ada tiga jenis suara yang tengah dihitung saat ini:

- Suara yang diberikan pada pemungutan suara pada Hari Pemilihan

- Suara yang diberikan pada pemungutan suara menjelang pemilihan (suara awal)

- Suara absen atau mail-in ballots

Sebagian besar suara yang terkumpul sejauh ini merupakan suara yang diberikan pada hari pemilihan.

Tetapi, karena adanya pandemi virus corona, jutaan orang Amerika memilih lebih awal menggunakan mail-in ballots.

Negara bagian juga memiliki aturan berbeda tentang kapan suara awal atau mail-in ballots dapat dihitung.

Perbedaan waktu memberikan suara pun menyebabkan penundaan perhitungan suara.

Misalnya di Pennsylvania, surat suara mail-in ballots hanya dapat diproses mulai pukul 07:00 pada hari pemilihan, tetapi di Iowa, surat suara absensi dapat diproses mulai 31 Oktober.

Pejabat di Pennsylvania mengatakan, mereka mengharapkan sebagian besar suara dihitung pada  Jumat (6/11/2020) waktu setempat.

"Jadi kita masih punya beberapa hari lagi untuk menunggu," tulis Abc.net. 

Baca juga: Hakim di Georgia dan Michigan Tolak Upaya Hukum Donald Trump Terkait Pelaksanaan Pilpres Amerika

Baca juga: Jika Joe Biden Menang di Nevada, Pilpres Amerika Selesai dan Donald Trump Gagal Maju Periode Kedua

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020.
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. (JIM WATSON / AFP)

Negara bagian mana yang ditunggu?

Berikut ini daftar negara bagian yang masih ditunggu:

- Nevada

- Pennsylvania

- North Carolina

- Georgia

- Alaska

Lebih jauh, pejabat Wisconsin mengumumkan kemenangan tipis untuk Biden sekira tengah hari Rabu waktu setempat dengan keunggulan lebih dari 20.000 suara, atau 0,6 persen.

Tetapi kampanye Trump segera mengatakan akan mengupayakan penghitungan ulang, yang diizinkan berdasarkan hukum negara bagian ketika margin di bawah 1 persen.

Beberapa jaringan AS telah menyebut negara bagian Michigan untuk Biden.

Saat ini Biden mengumpulkan 264 suara electoral college, hanya kurang enam suara untuk menduduku kursi kepresidenan.

Baca juga: Walau Trump Ancam Gugat Hasil Pemilu, Mahkamah Agung Mungkin Tak Punya Keputusan Akhir

Baca juga: Kalah dari Joe Biden, Donald Trump Gugat 3 Negara Bagian Ini, Minta Penghitungan Suara Dihentikan

Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat terakhir Make America Great Again pada kampanye Presiden AS 2020 di Bandara Internasional Gerald R. Ford 3 November 2020, di Grand Rapids, Michigan.
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat terakhir Make America Great Again pada kampanye Presiden AS 2020 di Bandara Internasional Gerald R. Ford 3 November 2020, di Grand Rapids, Michigan. (Brendan Smialowski / AFP)

Akankah Trump benar-benar menggugat hasil pemilu di Mahkamah Agung?

Pakar hukum meragukan pernyataan Trump bahwa dia akan pergi ke Mahkamah Agung dan meminta "semua pemungutan suara dihentikan".

"Saya tidak melihat cara dia bisa langsung ke Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan suara," kata Rick Hasen, profesor ilmu hukum dan politik di Universitas California-Irvine.

"Mungkin ada perkelahian di negara bagian tertentu, dan beberapa di antaranya bisa berakhir di Mahkamah Agung. Tapi ini bukan cara kerjanya," terangnya.

Cara lain agar pemilu dapat digugat di Mahkamah Agung adalah melalui tuntutan hukum individu.

Data pemungutan suara awal menunjukkan lebih banyak Demokrat mengirimkan suara mail-in ballots daripada Partai Republik.

Di negara bagian seperti Pennsylvania dan Wisconsin yang tidak menghitung surat suara sampai hari pemilihan, hasil awal tampaknya mendukung Trump karena mereka lebih lambat untuk menghitung surat suara yang dikirim.

Demokrat khawatir Trump akan menyatakan kemenangan sebelum surat suara itu dapat dihitung sepenuhnya.

Pemilu yang ketat dapat mengakibatkan proses pengadilan atas pemungutan suara dan prosedur penghitungan suara di negara-negara bagian di medan pertempuran.

Kasus-kasus yang diajukan di masing-masing negara bagian pada akhirnya dapat mencapai Mahkamah Agung.

Seperti yang dilakukan pemilihan Florida pada tahun 2000.

Pada saat itu, Partai Republik George W Bush menang atas Demokrat Al Gore dengan hanya 537 suara di Florida setelah pengadilan tinggi menghentikan penghitungan ulang.

Baca juga: Pilpres AS 2020, Para Ahli Kecam Klaim Trump: Menghitung Suara Bukanlah Penipuan

Baca juga: Hasil Pilpres Amerika: Kampanye Trump dan Gedung Putih Masih Optimis, tapi Bersiap untuk Kalah

(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 .
(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 . (JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP)

Kapan kandidat mengklaim kemenangan?

Seorang calon presiden yang mengumumkan kemenangan sebelum pemilihan umum tidak memiliki kaitan hukum dengan hasil pemilihan umum.

Saat ini, negara bagian terus menghitung suara dan proses sertifikasi hasil tersebut terus berlanjut.

Biasanya seorang calon presiden akan mengumumkan kemenangan jika telah mencapai minimal 270 suara electoral college yang disyaratkan.

Ketika hasil pemilu diperdebatkan pada tahun 2000, dibutuhkan waktu hampir lima minggu bagi George W Bush untuk mengumumkan kemenangan atas Al Gore.

Kandidat yang kalah tidak memiliki kewajiban hukum untuk menyerah, meskipun itu tradisi dan biasanya digunakan sebagai kesempatan untuk berterima kasih kepada pendukung.

Baca juga: CEK FAKTA Pilpres Amerika: Hampir Semua Klaim yang Disebut Trump setelah Hari Pemilihan Adalah Salah

Baca juga: Menanti Hasil Pilpres AS, Para Artis Hollywood Stres dan Deg-degan dari James Corden hingga Cardi B

(Dalam gambar: Jill Biden-Joe Biden-Kamala Harris-Biden-Douglas Emhoff) Yakin Menang Pilpres Amerika Serikat karena Trump Mulai Mengancam untuk Ajukan Gugatan Hukum
(Dalam gambar: Jill Biden-Joe Biden-Kamala Harris-Biden-Douglas Emhoff) Yakin Menang Pilpres Amerika Serikat karena Trump Mulai Mengancam untuk Ajukan Gugatan Hukum (Twitter Joe Biden)

Jadi kapan hasil pemilu AS akan diselesaikan?

Setelah semua suara (secara langsung, awal dan mail-in ballots) telah dihitung, gubernur dari setiap negara bagian mengesahkan hasil dan daftar pemilih mereka.

Semua pemilih perguruan tinggi pemilihan dari setiap negara bagian secara resmi memberikan suara mereka pada 14 Desember.

Kongres kemudian bertemu pada 6 Januari untuk penghitungan resmi suara elektoral, sebelum mengesahkan pemenang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved