Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Jawab Tudingan Trump, Biden: Tidak Ada yang akan Ambil Demokrasi Kita dari Kita  

Joe Biden menangapi tudingan petahana Presiden dari Partai Republik Donald Trump terkait integritas demokrasi dalam hasil pemilu AS.

JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. 

TRIBUNNEWS.COM,WASHINGTON  - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat Joe Biden menangapi tudingan petahana Presiden dari Partai Republik Donald Trump terkait integritas demokrasi dalam hasil pemilu AS.

"Tidak ada yang akan mengambil demokrasi kita dari kita, tidak sekarang, tidak akan pernah," ujar mantan wakil presiden di era Presiden Barack Obama ini dalam tweetnya seperti dilansir Associated Press, Jumat (6/11/2020).

Komentarnya muncul setelah klaim Trump tanpa bukti, menuding lawannya dari Partai Demokrat melakukan kecurangan pemilu dan berusaha mencuri kemenangan darinya.

Baca juga: Donald Trump Ngamuk Merasa Dicurangi dalam Pilpres AS, Greta Thunberg Beri Sindiran Pedas: Konyol!

Biden mengatakan, sejarah demokrasi di AS sudah berjalan, dan teruji sepanjang sejarah.

Sehingga Biden menegaskan orang-orang tak akan dapat dibungkam, jika ada kecurangan terjadi.

Karena itu Biden menilai, tidak boleh dihentikan penghitungan suara.

“Orang-orang tidak akan bisa dibungkam, diintimidasi, atau menyerah. Setiap suara harus dihitung,” tulis Biden di akun Twitternya.

Bangsa ini sedang menunggu apakah Biden atau Trump akan mengumpulkan 270 suara elektoral (elektoral vote) yang diperlukan untuk memastikan kursi Presiden AS.

Kemenangan Biden di Michigan dan Wisconsin telah menempatkannya dalam posisi puncak penghitungan suara, tetapi Trump tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat, Jalan Joe Biden Menuju Gedung Putih, Georgia Masih Menghitung Suara

Berbicara dari Gedung Putih, Trump tidak mendukung klaimnya tentang Demokrat dengan rincian atau bukti apa pun.

Pejabat negara bagian dan federal yang dituding curang oleh Trump pun belum melaporkan adanya kecurangan pemilih yang terjadi.

Proses penghitungan suara di seluruh negeri telah berjalan dengan lancar, dan penghitungan sedang berlangsung di beberapa negara bagian ‘medan perang’.

Dalam penghitungan suara sementara, Jumat (6/11/2020) pukul 08.55 WIB , menurut laporan proyeksi Fox News, Biden-Harris memperoleh 73.219.927 suara publik atau popular vote (50,5%).

Sementara pasangan petahana Presiden dari Partai Republik, Donald Trump-Mike Pence hanya meraup 69.456.187 suara publik (47,9%).

Baca juga: Trump Marah ke Gubernur Pennsylvania : Kami Awasi Anda

Lebih lanjut belum ada perubahan perolehan suara elektoral (electoral vote) antara Biden-Harris melawan Trump-Pence.

Pasangan Biden-Harris mememperoleh 264 suara elektoral.

Sementara  Trump-Pence hanya meraup 214 suara elektoral.(AP/Reuters/Fox News)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved