Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Demo Pasca Pilpres AS, Oregon Terjunkan Garda Nasional dan 11 Orang Ditangkap di Portland

Gubernur Oregon menerjunkan Garda Nasional di negara bagian tersebut pada Rabu malam sebagai tanggapan atas laporan "kekerasan yang meluas di Portland

Kathryn ELSESSER / AFP
Seorang pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan "Hormati demokrasi! Hitung setiap suara" di Portland, Oregon pada 4 November 2020. 

Aksi ini dilakukan begitu ketatnya persaingan antara Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden di negara bagian tersebut.

Pada Kamis pagi, Biden menang dengan selisih tipis, padahal pada Pilpres AS 2016, Trump yang menang.

Perlombaan di Arizona bergantung pada hasil Maricopa, sebuah negara bagian yang telah diserukan oleh Associated Press untuk Biden .

Baca juga: Sejumlah Kota di AS Dilanda Unjuk Rasa Protes Hasil Perhitungan Suara di Pilpres

Baca juga: Pilpres AS Memanas, Pendukung Donald Trump Serbu Pusat Penghitungan Suara

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

 Hasil Pilpres Belum Pasti

Setelah pemungutan suara Selasa kemarin, kerusuhan sudah diperkirakan akan terjadi dan hampir pasti terjadi.

Terutama karena pemenang Pilpres belum dapat ditentukan malam itu juga atau ketika seorang kandidat menolak menerima hasil sementara.

Bahkan, untuk mengantisipasi kerusuhan yang diramalkan pasti terjadi, pelakubisnis menutup toko mereka lebih awal.

Benar saja, kerusuhan terjadi dengan etorika yang menghasut Trump, klaim pemilu yang entah bagaimana curang dan dicurangi terhadapnya.

Setidaknya tiga tuntutan hukum mencoba menghentikan penghitungan suara di negara-negara bagian utama yang meningkatkan risiko kerusuhan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved