POPULER Internasional: Trump Minta Proses Hitung Dihentikan | Capres yang Lebih Untungkan Indonesia
Faisal Fasri beri analisisnya soal siapa calon presiden Amerika yang lebih untungkan Indonesia.
Saat debat beberapa minggu lalu, Donald Trump ditanya apakah dia akan memberi tahu para pendukungnya untuk tetap tenang, dan akan menunggu sampai suara dihitung.
Namun Trump mengatakan dia tidak bisa berjanji melakukan itu.
Trump mengatakan kepada moderator Chris Wallace: "Saya mendorong pendukung saya untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan menonton dengan sangat hati-hati, karena itulah yang harus terjadi."
Dia menambahkan: "Saya berharap ini pemilu yang adil. Jika pemilihannya adil, saya setuju."
"Tapi jika saya melihat puluhan ribu surat suara dimanipulasi, saya tidak bisa setuju dengan itu."
Presiden menambahkan: "Ini tidak akan berakhir dengan baik."
Baca juga: Situasi Berbahaya Jika Donald Trump Deklarasikan Kemenangan Pilpres Amerika Sebelum Suara Dihitung
Baca juga: 10 Presiden dalam Sejarah AS Gagal Memenangkan Kembali Pemilihan, Donald Trump Mungkin Menyusul

Seperti yang dilansir Mirror, inilah yang akan terjadi jika Donald Trump kalah pilpres tapi menolak meninggalkan Gedung Putih.
Bisakah Trump mempertahankan kekuasaannya?
Trump tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan jabatan atau membatalkan pemilihan.
4. Azerbaijan Hancurkan Gudang Amunisi Tentara Armenia
Tentara Azerbaijan dilaporkan menghancurkan gudang amunisi milik tentara Armenia pada Selasa (3/11/2020) dalam operasi untuk melindungi wilayahnya.
Mengutip Anadolu Agency, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengonfirmasi tentaranya menghancurkan dua depot amunisi angkatan bersenjata Armenia yang terletak di dekat Khankendi.
Rekaman video operasi juga dibagikan kepada publik.
Baca juga: Konflik Armenia vs Azerbaijan: Iran Kritik Upaya Perdamaian Kelompok Minsk atas Nagarno-Karabakh

Baca juga: Istri PM Armenia Jalani Pelatihan Militer dan akan Gabung dengan Pasukan Perang di Nagarno-Karabakh
Hubungan antara kedua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas atau lebih dikenal sebagai Nagorno-Karabakh.
Untuk diketahui, Nagarno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Bentrokan meletus pada 27 September 2020.
Sejak itu Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan.
Bahkan mereka dilaporkan sudah melanggar tiga gencatan senjata sejak 10 Oktober 2020.
(Tribunnews.com)