Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Capres Demokrat Joe Biden Janjikan akan Gabung Perjanjian Iklim Paris 77 Hari Lagi
Joe Biden menjanjikan akan bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris 77 hari lagi atau di hari pertama dia menjadi presiden.
Tetapi, perjanjian iklim terlalu sedikit (menuntut) negara seperti China yang telah menetapkan tujuan yang lemah, meski perjanjian tersebut memungkinkan negara-negara untuk menetapkan target mereka sendiri.
"Selama 15 tahun terakhir, emisi AS telah menurun sementara China terus meningkat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri melalui email.
“China mengklaim statusnya sebagai 'negara berkembang' untuk menghindari memikul tanggung jawab yang adil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," terangnya.
"Meski emisi CO2 (Karbon dioksida) per kapita telah mencapai tingkat di banyak negara berpenghasilan tinggi," tegasnya.
Meskipun emisi gas rumah kaca global sedikit turun tahun ini karena pandemi, tren secara keseluruhan masih meningkat dan tidak menunjukkan tanda-tanda pembalikan.
Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer terus mencetak rekor baru setiap tahun.
Baca juga: Mobil Listrik Konsep Enpulse Akan Jadi Sport Car Tanpa Emisi Buatan China
Emisi Karbon...
Lebih jauh, meski Amerika Serikat mundur dari kesepakatan Paris, bagian dari dunia lain tengah meningkatkan ambisi mereka untuk perubahan iklim, dari Eropa hingga China.
Bahkan dengan pandemi Covid-19, negara-negara seperti Korea Selatan, Prancis, dan Italia mengambil tindakan yang lebih agresif untuk mengurangi gas rumah kaca.
Namun, beberapa target yang lebih ambisius di bawah perjanjian Paris, seperti menjaga rata-rata pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, hampir di luar jangkauan.
Kecuali, ada tindakan drastis dari pemerintah dan konsumen segera diambil.
Baca juga: PM Yoshihide Suga: Jepang Tetapkan Netral Karbon pada 2050
Baca juga: Pemerintah Dukung Pembangunan Rendah Karbon Melalui Joint Credit Mechanism

Perjuangan Perjanjian Iklim Paris
Lebih dalam, perjanjian iklim Paris memiliki kelemahan yang rapuh atau mengancam dapat runtuh sepenuhnya.
Pada tahun 2015, hampir setiap negara di dunia berkumpul di Paris dan menyetujui beberapa prinsip sederhana namun diperjuangkan dengan keras.
Yakni, Iklim berubah karena aktivitas manusia, dunia harus bertujuan untuk membatasi pemanasan hingga kurang dari 2 derajat Celcius, setiap negara memiliki kewajiban untuk bertindak, tetapi setiap negara dapat menetapkan tujuan mereka sendiri.