Kamis, 2 Oktober 2025

India-AS Sepakati Perjanjian Militer dan Pertahanan untuk Berbagi Data Satelit

India dan Amerika Serikat akan menandatangani perjanjian militer atau pakta pertahanan berbagi data satelit sensitif.

Editor: Johnson Simanjuntak
AFP
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper (kiri) dan Donald Trump. Menhan AS menolak ide Presiden AS untuk mengerahkan tentara mengatasi demonstrasi di AS. 

TRIBUNNEWS.COM,  NEW DELHI -- India dan Amerika Serikat akan menandatangani perjanjian militer atau pakta pertahanan berbagi data satelit sensitif.

Hal itu tercapai selama kunjungan  Menteri Pertahanan AS Mark Esper dengan Menhan Rajnath Singh, pada Senin (26/10/2020) waktu setempat.

Perjanjian Pertukaran dan Kerja Sama Dasar tentang Kerja Sama Geospasial (BECA) akan memungkinkan India mengakses data topografi, bahari, dan penerbangan untuk akurasi senjata yang lebih baik seperti rudal dan drone.

Esper dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mendarat di New Delhi untuk melakukan  dialog keamanan tingkat atas pada Selasa (27/10/2020), sebagai bagian dari upaya untuk melawan China yang terus menebar kekuatannya di wilayah tersebut.

"Kedua menteri menyatakan kepuasan bahwa perjanjian BECA akan ditandatangani selama kunjungan," kata kementerian pertahanan India menyusul pembicaraan Esper dengan Menteri Pertahanan Rajnath Singh.

Sebelumnya diberitakan kunjungan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper dan Pompeo dinilai penting menyusul meningkatnya ketegangan antara India dan China sejak bentrokan perbatasan yang mematikan pada Juni lalu.

Baca juga: Tiba di India, Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo Mulai Lawatan Asia Bahas Ancaman China

India tengah mencari peralatan persenjataan AS di saat cuaca dingin untuk mengatisipasi  konflik pecah di  Himalaya yang membeku.

Hal ini juga akan jadi pembahasan ketika Pompeo dan Esper bertemu Menteri Urusan Eksternal India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh.

“Dua negara demokrasi terbesar di dunia diperkirakan akan menandatangani perjanjian tentang berbagi intelijen geo-spasial, membuka jalan bagi Amerika Serikat untuk mengirim teknologi rudal canggih,” kata para pejabat.

Esper juga akan membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama antara pasukan militer kedua negara.

Ini bisa termasuk berbagi intelijen, meningkatkan latihan bersama, dan penjualan senjata - termasuk kemungkinan jet tempur F-18 milik AS.

Pompeo akan melanjutkan  kunjungan nya dari India ke Sri Lanka, Maladewa dan Indonesia, yang semuanya memiliki peran kunci dalam lalu lintas maritim Samudra Hindia di mana China telah melemparkan bayangan yang lebih besar.

Menlu AS mengatakan pertemuannya akan "mencakup diskusi tentang bagaimana negara-negara bebas dapat bekerja sama untuk menggagalkan ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis Tiongkok." (Reuters/AFP/Channel News Asia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved