Senin, 6 Oktober 2025

Dulu Sekutu Hamas, Kini Perbaiki Hubungan dengan Israel, Sudan Disebut Tikam Palestina dari Belakang

Israel menyambut era baru hubungannya dengan dunia Arab, Jumat (23/10/2020) setelah pengumuman rencana normalisasi hubungan dengan Sudan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
SAID KHATIB / AFP
Orang-orang Palestina membawa plakat selama aksi protes di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 September 2020 untuk mengutuk normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel. Iran menyebut tindakan normalisasi yang dilakukan Bahrain "memalukan". 

Trump menambahkan bahwa dia mengharapkan Palestina dan negara lain, termasuk Arab Saudi, juga menyetujui hubungan yang lebih dekat dengan Israel dalam beberapa bulan mendatang.

"Ini akan menjadi negara ketiga di mana kami melakukan ini (normalisasi dengan Israel) dan kami memiliki banyak, lebih banyak lagi yang akan datang," kata Trump.

Khartoum kini menjadi pemerintah Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel dalam dua bulan terakhir, setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Dalam cuitannya, Netanyahu menyampaikan terima kasihnya kepada Trump dan pemerintahan AS karena berhasil melakukan kesepakatan itu.

Baca juga: 4 Kontroversi dalam Debat Donald Trump Vs Joe Biden, Tuding Isu Rasis sampai Kucuran Dana Pribadi

Baca juga: Debat Pilpres AS Panas, Joe Biden Tuding Trump Sebabkan Kematian Warga: Tak Bisa Jadi Presiden

Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump menyapa para pendukung setelah berbicara tentang hukum dan ketertiban dari South Portico Gedung Putih di Washington, DC, pada 10 Oktober 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Dia mengatakan, delegasi Israel dan Sudan akan segera bertemu untuk membahas kerja sama di berbagai bidang termasuk pertanian dan perdagangan.

Namun, meski sekutu dekat Presiden AS, Netanyahu tampak menghindari komentar Trump untuk merendahkan lawannya, Joe Biden selama keduanya telepon.

"Apa menurutmu Sleepy Joe bisa membuat kesepakatan ini, Bibi, Sleepy Joe. Entah kenapa menurutku tidak," tanya Trump kepada Netanyahu saat menelepon.

Netanyahu, yang bergantung pada dukungan bipartisan untuk Israel di Washington, menjawab: "Uh satu hal yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah kami menghargai bantuan untuk perdamaian dari siapa pun di Amerika."

Di Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai Hamas, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan bahwa Sudan melangkah ke "arah yang salah".

Sudan di bawah Presiden Omar Bashir yang digulingkan tahun lalu setelah 30 tahun berkuasa adalah sekutu lama Hamas.

"Sudan bergabung dengan negara lain dalam normalisasi hubungan dengan pendudukan Israel akan mendorong musuh Zionis untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan lebih banyak pelanggaran terhadap rakyat Palestina," kata Barhoum.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved