Virus Corona
Terima Wisatawan Asing, Thailand Resmi Buka Pariwisata Setelah 7 Bulan Terhenti Akibat Pandemi
Industri pariwisata Thailand kembali dibuka pada Selasa (20/10/2020) kemarin setelah terhenti 7 bulan akibat pandemi.
TRIBUNNEWS.COM - Industri pariwisata Thailand kembali dibuka pada Selasa (20/10/2020) kemarin.
Thailand resmi membuka industri pariwisatanya setelah tujuh bulan terhenti karena pandemi virus corona.
Terdapat 39 wisatawan yang terbang dari Shanghai sejak dilarang masuk hampir tujuh bulan lalu.
Adapun para wisatawan yang tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok adalah pelopor dalam program "Visa Turis Khusus" yang dirancang oleh otoritas Thailand.
Program itu dibuat untuk memulihkan sektor ekonomi yang menyambut hampir 40 juta pengunjung asing pada tahun lalu.

Baca juga: Beritakan Aksi Anti-Pemerintah, Kantor Berita Ini Ditutup Pemerintah Thailand
Baca juga: 3 Bulan Didemo Masyarakat, Begini Sosok Raja Thailand: Punya 20 Selir dan Aset Triliunan Rupiah
Serta menurut beberapa perkiraan, program itu juga menyumbang lebih banyak dari 10 persen dari PDB negara.
Dikutip dari CNA, pihak otoritas Thailand mengatakan mendatangkan turis dari China adalah pilihan yang wajar.
Sebab Thailand merupakan salah satu tujuan luar negeri teratas untuk turis Tiongkok pada tahun 2019.
Tiongkok menyumbang jumlah pengunjung terbesar ke Thailand berdasarkan kewarganegaraan.
Terlebih, kemampuan China untuk mengendalikan infeksi virus corona juga dianggap penting.

Baca juga: Rekomendasi 9 Kuliner Enak di Bangkok, dari Hoy Tod hingga Moo Ping
Baca juga: Lockdown Thailand Dilonggarkan, Streetfood di Chinatown Bangkok Kembali Dibuka
Meski sangat kontras dengan sebagian besar negara lain yang mengirim pengunjung ke Thailand.
Tetapi, bukan berarti para pengunjung bisa leluasa berkeliling negeri.
Sebab, visa Turis Khusus memiliki persyaratan yang ketat.
Program tersebut pertama kali disetujui oleh Kabinet Thailand pada bulan September lalu.
Turis asing yang berkomitmen untuk tinggal setidaknya 30 hari akan mendapatkan visa 90 hari yang dapat diperpanjang dua kali.
Setelah tiba, mereka harus tinggal di karantina yang disetujui pemerintah di hotel atau rumah sakit selama 14 hari.

Baca juga: Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok Tampil Baru Pada Awal Mei
Baca juga: Rekomendasi 7 Tempat Wisata di Bangkok yang Gratis Dikunjungi, Mampir ke Pasar Akhir Pekan Chatuchak
Adapun mereka telah menunjukkan konfirmasi untuk mengatur akomodasi jangka panjang.
Mereka juga harus memiliki polis asuransi khusus dan menjalani pengujian virus sebelum keberangkatan.
Turis asing juga wajib mengunduh aplikasi pelacak virus corona resmi untuk digunakan selama mereka menginap.
Manajer operasi Bandara, Kittipong Kittikachorn, mengatakan bandara tersebut siap untuk wisatawan dengan sistem yang dapat menguji virus corona dan menawarkan hasilnya dalam waktu 90 menit.

Baca juga: Batik Air Terbang Langsung Jakarta-Bangkok Don Mueang PP
Baca juga: Maskapai Penerbangan Thailand Ini Bangkrut, Banting Setir Jualan Gorengan
Dia mengatakan, para pendatang harus melalui tiga pemindaian termal saat mereka melewati bandara.
"Kami dapat meyakinkan semua orang bahwa semua tindakan kami sistematis dan memenuhi standar internasional," kata Kittipong kepada Associated Press.
Anggota media tidak diizinkan untuk bertemu dengan turis yang datang.
Setidaknya dua penerbangan lain dari China diperkirakan akan dilakukan akhir bulan ini.
Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand memperkirakan sekitar 400 pengunjung asing pada awal November.
Penerbangan selanjutnya dapat mendarat di tujuan populer lainnya, seperti pulau resor selatan Phuket.
(Tribunnews.com/Maliana)