Presiden Kirgizstan Mundur
Kekosongan Kekuasaan Terjadi di Kirgizstan Setelah Presiden Sooronbai Jeenbekov Mundur
Presiden Kirgizstan Sooronbai Jeenbekov mengundurkan diri, Kamis (15/10/2020).
"Saya tidak ingin turun dalam sejarah Kirgizstan sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembaki warganya sendiri," lanjutnya.
Baca juga: Teknologi Rahasia Dijual ke China, Mantan Karyawan Ditangkap Polisi Jepang
Sejak pemilu, para pendukung oposisi telah turun ke jalan dan merebut gedung-gedung pemerintahan.
Mereka mendesak pihak berwenang untuk membatalkan hasil pemungutan suara.
Jeenbekov mengumumkan minggu lalu bahwa ia berencana untuk mengundurkan diri, tetapi tidak mengatakan kapan.
Baca juga: Rusia Klaim Jadi Negara Pertama yang Daftarkan Vaksin Corona, Butuh Izin Lokasi Produksi Massal
Awal pekan ini, dia mengatakan akan tetap menjabat sampai pemilihan baru diadakan.
Tetapi para pendukung Japarov menolak penundaan itu dan menekannya untuk segera mengundurkan diri.
"Presiden tidak bisa bertahan. Dia sangat lemah. Tidak ada semangat," kata Dastan Bekeshev, anggota parlemen yang tidak mendukung Jeenbekov maupun Japarov, kepada Reuters.
"Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya, tidak ada yang bisa mengatakan apa yang akan terjadi."
Ratusan pendukung Japarov berunjuk rasa pada Kamis (15/10/2020), di sekitar 700 meter dari kediaman presiden.
Ketika berita pengunduran diri Jeenbekov sampai ke pengunjuk rasa, mereka mulai melantunkan "Parlemen harus mundur!" dan "Isayev harus mundur!" (Reuters)