Singapura Akan Bayar Warganya untuk Memiliki Anak selama Pandemi Covid-19
Singapura akan membayar siapa pun warganya yang mau memiliki anak selama pandemi virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Singapura akan membayar siapa pun warganya yang mau memiliki anak selama pandemi virus corona.
Wakil Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat mengatakan, insentif tersebut untuk memberikan jaminan kepada orang-orang yang menghadapi tekanan keuangan dan khawatir tentang pekerjaan mereka.
"Kami telah menerima umpan balik bahwa Covid-19 telah menyebabkan beberapa pasangan menunda rencana untuk menjadi orang tua," kata Heng kepada anggota parlemen, Senin (5/10/2020), dilansir CNN.
"Ini sangat bisa dimaklumi, apalagi mereka menghadapi ketidakpastian pendapatan," tambahnya.
Heng mengatakan, pembayaran tersebut akan membantu biaya hidup pasangan yang menjadi orang tua.
Namun, dia tidak mengonfirmasi berapa banyak biaya yang akan dibayarkan.

Baca: Singapura Buka Akses untuk Turis Australia dan Vietnam 8 Oktober, Total Jadi 4 Negara
Baca: Menguak Sejarah Larangan Mengunyah Permen Karet di Singapura
Resesi di Singapura
Diketahui, penanganan kesehatan masyarakat Singapura selama pandemi terbilang sukses.
Meskipun begitu, ekonomi Singapura telah dilanda resesi yang dalam.
Menurut ekonom, Produk Domestik Bruto (PDB) kemungkinan menyusut 12,6% pada kuartal kedua, dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
Ini menandai penurunan paling tajam dalam catatan ekonomi Singapura.
Tingkat Kelahiran Rendah di Singapura
Sementara itu, Singapura termasuk sebagai negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia.
Pemerintah telah mencoba untuk mencari jalan keluar menumbuhkan tingkat kelahiran.
Namun, nyatanya itu tidak berhasil.
Baca: Singapura Airlines Gunakan Pesawat Jumbo Airbus A380 Jadi Sebuah Restoran
Baca: Untuk Tingkatkan Pariwisata, Singapura Bagikan Voucher Wisata untuk Warganya