Selasa, 7 Oktober 2025

Turki Janji Bela Azerbaijan Perangi Armenia: Kami Pasti Bantu, di Medan Perang atau Meja Perundingan

Situasi di Nagorno-Karabakh mulai membara pada 27 September, dengan bentrokan bersenjata yang memasuki hari keempat.

Armenian Defense Ministry via AP
Kementerian Pertahanan Azerbaijan melaporkan pada Rabu (30/9/2020), pertempuran sengit di zona konflik Nagorno-Karabakh antara pasukan Azervaijan dan Armenia terus berlanjut. 

Sebanyak 85 persen di antaranya adalah Muslim Syiah dan sisanya adalah Muslim Sunni. 

Saling tuduh

Prancis dan Turki saling tuduh pada Rabu (30/9/2020) seiring meningkatnya  ketegangan internasional atas bentrokan sengit antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia.

Mengutip Reuters, pada hari keempat pertempuran, Azerbaijan dan daerah kantong etnis Armenia di Nagorno-Karabakh saling melemparkan tuduhan bahwa pihal lain yang melakukan aksi menembak terlebih dulu di sepanjang garis kontak yang memisahkan mereka di pegunungan Kaukasus Selatan yang bergejolak.

Puluhan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam pertempuran yang terjadi sejak Minggu, yang telah menyebar jauh ke luar kantong wilayah perbatasan.

Perang ini juga dicemaskan akan terus meluas ke dalam perang habis-habisan antara Azerbaijan dan Armenia.

Meletusnya kembali salah satu "perang dingin" sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas di Kaukasus Selatan, koridor pipa yang merupakan jalur pengiriman minyak dan gas ke pasar dunia.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kekuatan regional Rusia dan Turki bisa ikut terseret.

Juru bicara kementerian pertahanan Armenia Shushan Stepanyan mengunggah tweet video ledakan besar dari tembakan artileri, disertai dengan musik yang dramatis yang bertuliskan "Pengambilalihan posisi Azerbaijan".

Sementara, Azerbaijan merilis rekaman yang menunjukkan pasukannya menembakkan tembakan roket ke markas musuh, serta asap abu-abu naik dari dalam Nagorno-Karabakh saat dihancurkan oleh artileri Azeri.

Foto-foto yang diambil di kota Azeri Terter menunjukkan orang-orang berlindung di parit dan bangunan rusak yang menurut penduduk terkena peluru Armenia.

Kecemasan tentang peran Turki

Beberapa sekutu Turki di NATO semakin khawatir dengan sikap Ankara terkait Nagorno-Karabakh, wilayah yang memisahkan diri dari Azerbaijan.

Wilayah ini dijalankan oleh etnis Armenia tetapi tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka.

Melansir Reuters, ketika ditanya apakah Ankara akan menawarkan dukungan militer jika Azerbaijan memintanya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Rabu bahwa Turki akan "melakukan apa yang diperlukan".

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved