Pemilu Amerika Serikat 2020
CEK FAKTA Klaim Donald Trump dan Joe Biden dalam Debat Capres 2020
Berikut ini rangkuman cek fakta atas klaim Donald J Trump dan Joe Biden selama debat Calon Presiden AS 2020.
TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden dari Partai Republik Donald J Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat Joe Biden telah berhadapan langsung dalam debat pertama pada Selasa (29/9/2020).
Mengutip BBC, acara berdurasi 90 menit itu panas dengan interupsi dari pembicaraan tentang keadaan ekonomi hingga penanganan pandemi.
Dalam penuturan mereka, BBC melakukan cek fakta terkait klaim Trump mau pun Biden selama debat.
Berikut ini rangkumannya:
Baca: Kebanyakan Debat Kusir, Aturan Debat Trump-Biden Diubah Hingga Ancam Akan Potong Mikrofon
Baca: Donald Trump Klaim Dirinya Unggul Dalam Debat Perdana Lawan Biden

Klaim trump: "Kami membangun ekonomi terbesar dalam sejarah"
Cek Fakta: Klaim tersebut tidak benar, dalam sejarah AS, ada saat-saat ketika ekonomi lebih kuat dibandingkan dengan waktu Trump memimpin.
Sebelum wabah virus corona, Trump mengklaim telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang bersejarah.
"Memang benar ekonomi berjalan baik sebelum pandemi, (Trump) melanjutkan tren yang dimulai selama pemerintahan Obama, tetapi ada periode ketika itu jauh lebih kuat," terang BBC.
Klaim Biden: "Kami memiliki 4 persen dari populasi dunia, (tetapi) 20 persen kematian"
Cek Fakta: Secara kasar, klaim Biden ini benar.
Namun, melihat kematian akibat virus corona per kapita, ada sejumlah negara yang lebih buruk dari AS.
Menurut data, klaim Biden benar.
Populasi AS adalah sekitar 328 juta, yang berarti lebih dari 4 persen dari 7,7 miliar populasi global.
Menurut data Universitas John Hopkins terbaru, ada lebih dari 205.940 kematian akibat virus korona yang tercatat di AS.
Jumlah kematian yang tercatat di seluruh dunia adalah 1.019.130 jiwa.
Baca: Joe Biden Ucapkan Insya Allah saat Tanggapi Donald Trump dalam Debat Perdana Pilpres AS, Mengapa?

Baca: POPULER Internasional: Biden Sebut Trump Badut | Gadis Muda Tewas setelah Diperkosa Ramai-ramai
Klaim Trump: "Peningkatan surat suara akan menyebabkan penipuan yang belum pernah Anda lihat"
Cek Fakta: Studi belum menemukan bukti penipuan meluas, meski pun ada kasus yang belum ditinjau.
Karena pandemi virus corona, sebagian besar pemilih AS diperkirakan akan menggunakan voting melalui pos dalam pemilihan tahun ini.
Trump berulang kali memperingatkan bahwa ini akan menyebabkan penipuan yang meluas.
Baca: Donald Trump Tolak Kutuk Supremasi Kulit Putih dalam Debat Presiden: Seseorang Harus Lakukan Sesuatu
Baca: Usman Hamid: Sentimen Anti-PKI Jika Dirawat Muncul Seperti Massa Pendukung Trump
Klaim Trump: "Kami menunggu dalam hitungan minggu mendapatkan vaksin"
Cek Fakta: Kepala Penasihat Ilmiah untuk program vaksin AS Moncef Slaoui mengatakan, ada kemungkinan 50:50 untuk menyetujui vaksin yang siap diedarkan pada akhir Oktober.
Penliaian Moncef Slaoui dibuat secara hati-hati ini pada awal September lalu.
Sementara itu, Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, telah memperkirakan negaranya akan mengetahui apakah AS memiliki suntikan yang aman dan efektif pada November atau Desember tahun ini.
Dia mengatakan kepada sidang komite Senat bulan ini mungkin ada cukup dosis untuk setiap orang Amerika pada bulan April 2021.
Baca: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kecam Komentar Joe Biden atas Hutan Hujan Amazon dalam Debat Capres
Baca: Debat Calon Presiden AS Memanas, Biden Sempat Ucapkan Insya Allah
Klaim Biden: "Manufaktur mengalami kemerosotan sebelum virus korona"
Cek Fakta: Menurut angka, klaim tersebut tidak benar.
"Pandemi memang berdampak pada sektor ini," tulis BBC.
Pada Agustus, ada 237.000 lebih sedikit di sektor pekerjaan manufaktur di AS dibanding saat Trump menjabat pada 2017.
Tetapi, sebelum wabah corona, Trump menambahkan hampir setengah juta pekerjaan manufaktur selama tiga tahun pertamanya menjabat.
Baca: Pemilu AS 2020: 4 Hal yang Dipelajari dari Debat Pertama Trump-Biden
Baca: Donald Trump Tolak Kutuk Supremasi Kulit Putih dalam Debat Presiden: Seseorang Harus Lakukan Sesuatu
Klaim Trump: "Sheriff Portland baru saja menyatakan 'Saya mendukung Presiden Trump'"
Cek Fakta: Itu tidak benar.
Sheriff Multnomah County, meliputi kota Portland, mengatakan ini klaim Trump tidak benar.
Dalam mempertahankan pendekatannya untuk menangani protes di kota-kota AS, Trump mengatakan dia mendapat dukungan luas dari kelompok penegak hukum.
Mike Reese, sheriff untuk Multnomah Country dengan cepat membantah ini di Twitter.
"Saya tidak pernah mendukung Donald Trump dan tidak akan pernah mendukungnya."
Baca: Debat Calon Presiden AS Memanas, Biden Sempat Ucapkan Insya Allah
Baca: Donald Trump Klaim Dirinya Unggul Dalam Debat Perdana Lawan Biden
Cek Fakta: Itu tidak benar.
Biden memang menggunakan kata predator teatpi tidak menggunakan ini untuk merujuk pada orang Afrika-Amerika.
Putusan: Itu tidak benar. Dia memang menggunakan kata "predator" tetapi tidak menggunakan ini untuk merujuk pada orang Afrika-Amerika.
Baca: Joe Biden-Kamala Harris Akan Membuat Amerika Serikat Lebih Intervensionis

Baca: Trump Ingin Vaksin Covid-19 Tersedia Sebelum Pemilu AS, Kamala Harris: Hanya untuk Memoles Citra
Klaim Trump: "Hunter (putra kedua Biden) diusir dari militer. Dia diberhentikan dengan tidak hormat karena penggunaan kokain"
Cek Fakta: Robert Hunter Biden merupakan putra kedua Joe Biden, dia diberhentikan dari Angkatan Laut setelah gagal dalam tes narkoba, tetapi tidak diberhentikan dengan tidak hormat.
Hunter Biden diberhentikan dari Angkatan Laut AS pada tahun 2014, dan laporan media pada saat itu mengatakan bahwa tes narkoba Angkatan Laut telah mendeteksi keberadaan kokain.
Untuk diketahui, diberhentikan dengan tidak hormat merupakan tingkat hukuman tertinggi yang dapat diberikan oleh militer.
Saat ini Robert Hunter Biden dikenal sebagai seorang pengacara dan penasihat investasi Amerika.
Dia adalah mitra pendiri Rosemont Seneca Partners, sebuah firma investasi dan penasihat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrhanai)