Konflik Politik di Malaysia
Anwar Ibrahim Sebut Pemerintahan Muhyiddin Yassin Kehilangan Dukungan Parlemen, Ini Faktanya
Muhyiddin Yassin mengatakan, Anwar Ibrahim perlu membuktikan dia mendapat cukup dukungan dari Anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
"Raja ingin mengambil kesempatan ini untuk meminta semua warga Malaysia agar tetap tenang dan menjaga kesehatan mereka sambil mematuhi protokol kesehatan karena kita masih menghadapi bahaya Covid-19," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu juga mengatakan, Raja mendesak semua pihak untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyat di atas segalanya, terutama selama masa Covid-19.
- Istana Jadwalkan Pertemuan dengan Anwar Ibrahim
Lebih jauh, Istana membenarkan, Raja dijadwalkan bertemu dengan Anwar pada hari Selasa.
Dikatakan, pertemuan itu ditunda karena raja jatuh sakit dan sedang mencari perawatan di National Heart Institute.
- Imbauan Muhyiddin
Dalam pidato sebelumnya yang disiarkan televisi pada Rabu, PM Muhyiddin mengimbau warga Malaysia untuk menolak "tindakan buta" dari sekelompok kecil politisi yang menurutnya merusak stabilitas politik negara.
Dia mengatakan, yang penting sekarang adalah pemerintahan yang stabil dan kuat yang didukung oleh rakyat.
“Ini penting agar berbagai inisiatif untuk memulihkan perekonomian dan membantu masyarakat dapat dilaksanakan secara efektif oleh pemerintah,” ujarnya saat berpidato.
"Oleh karena itu saya memohon kepada rakyat untuk menolak tindakan buta dari politisi tertentu yang dengan sengaja bermaksud untuk mempengaruhi stabilitas politik bangsa serta rencana pemulihan ekonomi yang sedang dilaksanakan dengan baik saat ini," katanya.
“Insya Allah kita bisa membentuk masa depan yang lebih baik," ucap Muhyiddin Yassin.
- Bantuan Rp 35,7 Triliun untuk Pandemi
Lebih jauh, Muhyiddin mengumumkan, pemerintah akan memberikan bantuan keuangan senilai Rp 35,7 triliun untuk membantu warga Malaysia melewati pandemi.
Program tersebut, kata dia, meliputi bantuan tunai, bantuan untuk usaha kecil dan skema subsidi upah.
“Tidak diperlukan aplikasi untuk (bantuan tunai). Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung kepada 10,6 juta orang yang sebelumnya mendapat bantuan,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini, penting untuk memprioritaskan nasib rakyat daripada fokus pada politik.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)