Konflik Politik di Malaysia
Anwar Ibrahim Sebut Pemerintahan Muhyiddin Yassin Kehilangan Dukungan Parlemen, Ini Faktanya
Muhyiddin Yassin mengatakan, Anwar Ibrahim perlu membuktikan dia mendapat cukup dukungan dari Anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, Anwar Ibrahim perlu membuktikan dia mendapat cukup dukungan dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Muhyiddin Yassin juga menegaskan tetap menjadi "Perdana Menteri yang sah Malaysia".
Berikut Tribunnews rangkum beberapa fakta terkait konflik politik di Malaysia melalui Channel News Asia:
- Anwar Ibrahim Sampaikan Klaim
Anwar Ibrahim mengumumkan telah mengumpulkan dukungan mayoritas yang kuat, tangguh dan meyakinkan untuk membentuk pemerintahan baru.
Pemimpin oposisi itu juga mengklaim, pemerintahan Muhyiddin Yassin saat ini telah jatuh.
Dalam pernyataannya, Anwar Ibrahim tidak mengungkapkan daftar anggota parlemen yang mendukungnya.
Ia hanya akan mengungkapkan siapa saja daftar anggota parlemen yang mendukungnya setelah audiensi dengan kerajaan.
- Tanggapan Muhyiddin Yassin
Beberapa jam setelah pernyataan tersebut, Muhyiddin Yassin merilis siara pers, Rabu (23/9/2020).
"Tuduhan ini perlu dibuktikan melalui proses dan metode yang ditentukan oleh Konstitusi Federal," kata Muhyiddin Yassin.
"Tanpa proses tersebut, pernyataan Anwar hanyalah tuduhan belaka. Sampai terbukti sebaliknya, pemerintah Perikatan Nasional tetap teguh dan saya Saya Perdana Menteri yang sah," tambahnya.
"Saya menyerukan kepada warga agar tetap tenang dalam situasi ini. Insya Allah masalah ini akan ditangani dengan baik sesuai proses hukum dan konstitusi Federal," paparnya.
- Istana Minta Tetap Tenang
Dalam pernyataan terpisah dan serupa, Istana Negara meminta warga Malaysia untuk tetap tenang karena negara masih memerangi pandemi Covid-19.