Kerap Marahi Trump Gegara Tak Pakai Masker, Ketua DPR AS Nancy Pelosi Ketahuan Lakukan Itu

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu tokoh besar Partai Demokrat AS, Nancy Pelosi baru-baru ini kedapatan melanggar aturan Covid-19.

Sebuah video yang viral menunjukkan Pelosi tidak mengenakan masker saat berada di salon rambut di San Fransisco.

Menurut laporan BBC, rekaman CCTV yang diterima Fox News itu menunjukkan Ketua DPR AS itu sedang berada di dalam ruangan. 

Di sana dia nampak tak mengenakan masker, yang artinya melanggar aturan pencegahan Covid-19.

Sebenarnya pemerintah San Fransisco tidak mengizinkan salon rambut beroperasi.

Baca: Amerika Serikat Perangi Virus Corona, Ketua DPR Nancy Pelosi: Kami Siap Bekerja Secara Bipartisan

Baca: Muncul Spekulasi Donald Trump Terkena Stroke, Sang Presiden dan Dokter Pribadinya Langsung Membantah

Ribuan bisnis lain di California juga sudah ditutup secara permanen demi menanggulangi wabah.

Selama ini Pelosi selalu terlihat mengenakan masker ketika di depan umum.

Bahkan dia beberapa kali memarahi Presiden Donald Trump karena tidak pernah mengenakan masker, meski di tempat umum.

Dia juga kerap mengingatkan Partai Republik agar bertindak sesuai ilmu pengetahuan terkait pandemi.

Namun rekaman dari Fox News justru menunjukkan hal sebaliknya.

Bukannya tidak mengenakan masker, tapi Pelosi hanya menggantungkannya di leher.

Seorang stylist yang bermasker terlihat mengikutinya.

Jubir Demokrat di California menilai Pelosi tidak sadar telah melanggar aturan tersebut.

"Bisnis (salon) ini menawarkannya untuk datang pada hari Senin dan mengatakan kepadanya bahwa diizinkan otoritas kota untuk melayani satu pelanggan dalam satu waktu," kata juru bicara Drew Hammill dalam sebuah pernyataan.

"(Nancy Pelosi) mematuhi peraturan itu," tambahnya.

Baca: Donald Trump Resmi Capres AS dari Partai Republik, Lawannya Joe Biden dari Partai Demokrat

Sebelumnya, Pelosi sempat mengutip pedoman Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) terkait masker.

Menurut CDC, orang Amerika disarankan mengenakan masker di tempat umum terutama saat jarak fisik sulit dilakukan.

Minggu lalu dia juga menyindir Trump setelah presiden menyelenggarakan acara tanpa masker.

Saat itu Trump mengizinkan tamu yang tidak bermasker untuk menonton pidatonya saat konvensi Partai Republik.

Pemilik salon, Erica Kious mengatakan bahwa dia diberitahu stylist itu bahwa asisten Pelosi menghubunginya.

Asisten tersebut mengatakan bahwa bosnya ingin melakukan perawatan rambut.

Erica sendiri mengaku hanya menyewakan tempatnya itu untuk si stylist.

"Itu adalah tamparan keras ketika dia masuk, Anda tahu, bahwa dia merasa bisa pergi dan menyelesaikan urusannya sementara tidak ada orang lain yang bisa masuk, dan saya tidak bisa bekerja," ujar Erica.

Menurut studi data terbaru, lebih dari 5.000 bisnis di Teluk San Fransisco telah ditutup sejak Maret.

Adapun sejumlah 2.000 diantaranya ditutup secara permanen selama pandemi.

Meski salon tidak diizinkan beroperasi di dalam ruangan, tapi sejak Selasa lalu bisnis salon boleh buka asalkan melakukannya di luar ruangan.

Baca: Presiden AS Donald Trump Membela Tersangka Penembakan Kenosha

Baca: Gubernur Wisconsin Minta Trump Pertimbangkan Kunjungan ke Kenosha

Aksi Pelosi ini mengundang kritikan pedas dari pihak Partai Republik.

Senat Partai Republik menyatakan bahwa Ketua DPR adalah seorang munafik.

"Pelosi telah mendorong kebijakan yang akan membuat ekonomi kami tutup dan bisnis kecil kami tutup."

"Tapi untuk dirinya sendiri? Mengunjungi salon kapan pun dia mau," cuit salah satunya.

Pelosi berulang kali mengkritik keputusan Trump yang menolak masker hingga menyebutnya sebagai pengecut.

"Pria sejati memakai topeng," ujar Pelosi kala itu.

Wabah Covid-19 telah menginfeksi lebih dari enam juta orang di AS, dengan sekitar 185.000 kematian.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)