Disebut-sebut Koma, Kim Jong Un Dikabarkan Gelar Rapat Bahas Covid-19
Kim Jong Un disebut-sebut sedang dalam kondisi koma setelah pekan lalu menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un disebut-sebut sedang dalam kondisi koma setelah pekan lalu menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong.
Hal itu disampaikan Chang Song Min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae Jung, kepada media Korsel, seperti dilansir New York Post, Senin (24/8/2020).
Chang menyatakan, Kim sedang koma, "tetapi hidupnya belum berakhir."
Namun hari ini, Rabu (26/8/2020), kantor berita resmi Korea Utara, KCNA melaporkan Kim Jong Un menghadiri pertemuan politbiro partai Pekerja.
Baca: Korea Utara Luncurkan Website Baru di Tengah Rumor Kematian Kim Jong Un
Kim Jong Un membahas ekonomi Korea Utara di tengah pandemi Covid-19 dan topan.
"Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menyerukan upaya pencegahan terhadap virus corona dan topan," demikian kantor berita KCNA melaporkan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (25/8/2020).
Sejauh ini Korea Utara belum melaporkan kasus yang terkonfirmasi virus corona.
Namun Kim mengatakan bulan lalu bahwa virus corona sudah masuk Korea Utara dan memberlakukan lockdown setelah seorang pria dilaporkan memiliki gejala.
Baca: BREAKING NEWS: Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Pamannya Disebut Ambil Alih Kekuasaan
Kemudian hasil tes pria itu tidak meyakinkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kim Jong Un telah memberlakukan lockdown tiga minggu di kota Kaesong setelah muncul kasus dugaan corona di sana.
"Dalam pertemuan tersebut, Kim Jong Un juga membahas langkah-langkah darurat negara bagian untuk mencegah kerusakan dan korban dari bencana topan Bavi, yang diperkirakan akan melanda negara dalam beberapa hari," laporan KCNA.
Baca: Rumor Kim Jong Un Meninggal Dunia Kembali Muncul, Korea Utara Luncurkan Website Baru
Selain itu, hujan lebat dan banjir telah menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan makanan di Korea Utara.
Partai yang berkuasa mengatakan akan mengadakan kongres tahun depan untuk memutuskan rencana lima tahun, setelah pertemuan partai mencatat penundaan serius dalam meningkatkan ekonomi nasional dan standar hidup.
Siap Ambil Kendali Kekuasaan
Chang Song Min berspekulasi bila Kim Yo Jong siap untuk mengambil kendali Korea Utara.
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, sehingga Kim Yo Jong didorong ke depan, karena kevakuman kepemimpinan tidak dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama," katanya.
Klaim Chang datang hanya beberapa hari setelah agen intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Utara yang berusia 36 tahun telah mendelegasikan sebagian dari otoritasnya kepada ajudan dekatnya, termasuk adik perempuannya, Yonhap News Agency melaporkan.
Dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen pekan lalu, Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan Kim Yo Jong mengarahkan urusan negara secara keseluruhan meskipun Kim saudaranya masih tetap menjadi pmegang kekuasaan mutlak.
Baca: Kim Jong Un Koma, Adik Perempuan Siap Siap Ambil Kendali Kekuasaan
Namun, keraguan tetap ada mengenai kebenaran klaim diplomat Korea Selatan itu.
Juga bukan pertama kalinya Kim absen berkepanjangan dari sorotan publik dan telah memicu spekulasi tentang kondisi kesehatannya.
Pada bulan April lalu, laporan beredar bahwa pemimpin Korea Utara itu telah menjalani operasi jantung setelah ia tidak terlihat di depan umum selama hampir tiga minggu.
Pemerintah Korea Utara tidak pernah menjelaskan ketidakhadiran Kim, termasuk mengapa ia melewatkan peringatan ulang tahun ke-108 almarhum kakeknya, pendiri Korea Utara Kim Il Sung.
Namun kemudian terbantahkan dengan kehadiran Kim di sebuah pabrik pupuk dekat Pyongyang.(Reuters/Yonhap)